Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Mirip Ariel-Cut Tari Direkam dengan HP Communicator

Kompas.com - 15/06/2010, 15:11 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Roy Suryo, yang ditunjuk oleh Mabes Polri untuk membantu melakukan penyelidikan atas video-video seks dengan para penampil yang disebut mirip Ariel, Luna Maya, dan Cut Tari, memastikan bahwa adegan-adegan "Ariel-Cut Tari" direkam dengan kamera handphone atau HP seri Communicator. Sementara itu, adegan-adegan "Ariel-Luna" direkam dengan HP yang memiliki kamera depan.

Menurut Roy, jenis HP yang digunakan untuk merekam adegan-adegan "Ariel-Cut Tari" diketahui dari posisi horizontal gambar-gambarnya. "Kalau untuk video 'Ariel dan Cut Tari' itu memakai Communicator karena dilihat dari gambar yang horizontal dan saat diambil dengan tangan juga semakin menguatkan jenis HP yang dipakai," kata Roy ketika ditelepon oleh sejumlah peliput, Selasa (15/6/2010) di Jakarta. 

Roy melanjutkan, video-video "Ariel-Luna" diambil dengan HP yang memiliki perangkat kamera depan. "Kalau Ariel-Luna Maya diambil menggunakan kamera HP dengan front camera, bukan dengan kamera utamanya," katanya.

Menurut Roy, video-video tersebut tidak bisa dijadikan bukti hukum atas kasus itu. Hal tersebut sesuai dengan UU ITE pasal 5 ayat 1 bahwa bukti hukum yang sah di Indonesia tidak bisa dengan bukti video. Oleh karena itu, polisi lantas menunjuk Roy sebagai saksi ahli untuk menganalisis video tersebut.

"Saya bertugas untuk menganalisis agar ada bagian dari video yang bisa dicetak untuk diperiksa oleh pihak kepolisian," tandasnya. (ANI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

    Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

    Jalan Jalan
    Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

    Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

    Jalan Jalan
    Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

    Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

    Travel Tips
    4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

    4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

    Jalan Jalan
    Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

    Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

    Jalan Jalan
    Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

    Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

    Jalan Jalan
    Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

    Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

    Travel Tips
    8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

    8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

    Travel Tips
    Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

    Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

    Travel Update
    8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

    8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

    Travel Tips
    Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

    Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

    Travel Update
    10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

    10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

    Travel Tips
    Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

    Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

    Travel Update
    Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

    Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

    Travel Update
    Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

    Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

    Travel Update
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com