Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Budaya Beragam, Kenapa Wisman Sepi?

Kompas.com - 18/06/2010, 15:52 WIB

SOLO, KOMPAS.com - Khasanah budaya dan heritage Indonesia yang sangat beragam dan bernilai tinggi, ternyata belum menjadi obyek wisata yang mampu menyedot wisatawan, terutama manca negara ke Indonesia.

"Hal ini terjadi karena pengelolaan khasanah budaya dan heritage pada umumnya masih sebatas pada aspek pelestarian, dan hampir belum menyentuh aspek pemanfaatan untuk kepentingan kepariwisataan," kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Kebudayaan dan Pariwisata Departemen Kebudayaan dan Pariwisata (Depbudpar) I Gusti Putu Laksaguna disela-sela Asean Workshop on Cultural Heritage Tourism di Solo, Kamis (17/6/2010).

"Sarana dan prasarana pendukung belum memadai, seperti di Candi Prambanan itu merupakan salah satu world heritage tetapi sarana pendukungnya tidak memadai seperti keberadaan toilet dan lain sebagainya," katanya.

Belum maksimalnya sarana dan prasarana tersebut karena pemerintah saat ini lebih fokus kepada pelestarian dan bukan kepada perbaikan sarana dan prasarana.

"Padahal potensi di Indonesia sangat besar jika dibanding dengan Singapura, disana tidak memiliki pusaka budaya alami tetapi mereka bisa memasarkan pariwisata lebih bagus dibanding dengan Indonesia," ujarnya.

Sementara itu workshop ASEAN on cultural heritage tourism yang digelar di Kota Solo tersebut merupakan kedua kalinya dilaksanakan setelah sebelumnya digelar di Yogjakarta.

Workshop tingkat ASEAN tersebut merupakan tindak lanjut dari ASEAN Tourism Forum yang digelar di Brunei Darussalam pada Januari 2010. Dalam forum tersebut disepakati beberapa hal yang berkaitan dengan kerja sama di bidang pariwisata dan Indonesia ditunjuk sebagai penyelenggara untuk bidang heritage.

"Negara-negara ASEAN sangat cocok untuk mengembangkan wisata heritage karena memiliki sejarah, arsitektur, arkeologi, budaya yang unik, dan wisatawan datang karena keunikan itu. Sebanyak 14 kekayaan budaya di Asia Tenggara telah dicatatkan di World Cultural Heritage pada bulan Januari 2010," katanya.

Workshop yang dihadiri delegasi dari lima dari 10 negara anggota ASEAN tersebut diharapkan bisa meningkatkan pengetahuan bagi pengelola cultural heritage di negara-negara ASEAN dan membangun kerja sama dalam pengelolaan cultural heritage tourism.

"Kita belajar dari negara-negara di ASEAN, seperti yang dikatakan salah satu delegasi yang menilai bahwa Borobudur merupakan salah satu world heritage di Indonesia tetapi sarana dan prasarana tidak mendukung, Obyek sudah bagus tetapi tidak didukung sarana yang lain," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com