Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menelusuri Jejak McArthur di Morotai

Kompas.com - 19/06/2010, 17:09 WIB

“Kak, semak yang kita lalui tadi itu dulu pernah jadi pemukiman penduduk. Tapi rumah dan penghuninya habis saat kerusuhan.”

“Kenapa tak dibangun lagi?” tanya saya ingin tahu. Teringat saya onggokan gereja tadi.

“Itu tanah orang. Yang punya telah dibantai, takkan torang tinggal dekat situ to.”

Saya tercekat. Kami lalu melalui gereja sederhana. Dari kayu. Juga rumah-rumah penduduk yang sangat sederhana. Laju motor menembus kampung yang ramai, ada masjid bagus di sana. Mayoritas penghuni Morotai memang muslim. Umumnya orang keturunan Ternate, Galela dan Tobelo. Bahasa yang mereka gunakan pun campuran ketiga bahasa daerah tersebut, ditambah bahasa pasar, bahasa sehari-hari maluku utara.

Orang-orang di kampung sangat ramah. Yang perempuan sibuk mencari kutu saat siang, yang lelaki bekerja di kebun. Ada sedikit persawahan di bagian timur, juga cengkeh, pala, dan jagung. Tanah umumnya kerontang. Meranggas. Listrik tak selalu menyala. Sinyal HP hanya milik telkomsel, itu pun hanya di dekat dermaga.

Nelayan hanya berada di sepanjang dermaga. Tak banyak. Ikan tore dan cakalang banyak dijual. Senang sekali melihat nelayan membawa hasil tangkapannya sore itu. Mungkin hanya ikan yang murah di sini. Hampir semua bahan pokok diambil dari Tobelo yang sudah dua kali lipat harganya.

Walau menyengat, Morotai eksotis. Pantai-pantainya berpasir putih. Terumbu karangnya utuh, kecuali di bagian bangkai kapal selam PD II diambil. Hanya dengan mata telanjang kita bisa menembus kedalaman laut yang menghijau oleh terumbu karang. Tapi bulu babinya banyak. Salah menginjakkan kaki bisa panas sekujur tubuh.

Malam itu saya menginap di Losmen Tonga. Mahal buat ukuran penginapan sederhana. Tak ada kipas angin, berkali-kali mati lampu, dan banyak nyamuknya. Tiba-tiba saya teringat kawan yang mewanti-wanti tentang Malaria. Tapi saya pejamkan mata juga. Siapa tahu berjumpa hantu Douglas McArthur, walau dalam mimpi. Lumayan kan? (Ary Amhir)

Artikel lainnya bisa dilihat di http://wisata.kompasiana.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Larangan di Umbul Nilo, Pemandian Sebening Kaca di Klaten

Larangan di Umbul Nilo, Pemandian Sebening Kaca di Klaten

Travel Update
Ngargoyoso Waterfall, Wisata Air Terjun Baru di Karanganyar

Ngargoyoso Waterfall, Wisata Air Terjun Baru di Karanganyar

Jalan Jalan
Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Masyarakat Diingatkan Cek Kelayakan Bus di Spionam

Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Masyarakat Diingatkan Cek Kelayakan Bus di Spionam

Travel Update
7 Wisata Sejuk di Yogyakarta, Pas Dikunjungi Saat Panas

7 Wisata Sejuk di Yogyakarta, Pas Dikunjungi Saat Panas

Jalan Jalan
5 Desa Wisata Penyangga Borobudur Highland di Purworejo Dapat Pelatihan dan Pendampingan

5 Desa Wisata Penyangga Borobudur Highland di Purworejo Dapat Pelatihan dan Pendampingan

Travel Update
Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Raya Cibodas

Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Raya Cibodas

Travel Update
Hidden Gem di Batam, Wisata Sambil Olahraga ke Golf Island

Hidden Gem di Batam, Wisata Sambil Olahraga ke Golf Island

Jalan Jalan
Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Binatang Bandung

Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Binatang Bandung

Jalan Jalan
KAI Tambah 4 Perjalanan Kereta Api pada 12-31 Mei 2024

KAI Tambah 4 Perjalanan Kereta Api pada 12-31 Mei 2024

Travel Update
Planetarium Jagad Raya Tenggarong di Kaltim: Lokasi dan Tiket Masuk

Planetarium Jagad Raya Tenggarong di Kaltim: Lokasi dan Tiket Masuk

Travel Update
5 Hotel Dekat Bandara Internasional Juanda Surabaya

5 Hotel Dekat Bandara Internasional Juanda Surabaya

Hotel Story
Tiket.com Beri Promo ke Singapura, Ada Diskon hingga 30 Persen

Tiket.com Beri Promo ke Singapura, Ada Diskon hingga 30 Persen

Travel Update
Aktivitas Vulkanik Gunung Slamet Naik, Ratusan Pendaki Gagal Gapai Atap Jawa Tengah

Aktivitas Vulkanik Gunung Slamet Naik, Ratusan Pendaki Gagal Gapai Atap Jawa Tengah

Travel Update
Rute ke Gereja Ayam Bukit Rhema, Cuma 10 Menit dari Candi Borobudur

Rute ke Gereja Ayam Bukit Rhema, Cuma 10 Menit dari Candi Borobudur

Travel Tips
Kota Batu Cocok untuk Olahraga, Event Sport Tourism Akan Diperbanyak

Kota Batu Cocok untuk Olahraga, Event Sport Tourism Akan Diperbanyak

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com