Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyusun Kembali Kejayaan Benteng Wolio

Kompas.com - 24/07/2010, 07:13 WIB

Nantinya, dengan peraturan daerah tersebut, rumah-rumah permanen akan dibongkar. Para pemilik rumah itu akan mendapat bantuan dana untuk merehabilitasi rumahnya menjadi rumah panggung khas Buton.

"Berbeda dengan benteng pada umumnya di Indonesia, Benteng Wolio dibuat bangsa Indonesia,” kata Djudul. Oleh karena itu, pengawasan dan perlindungan terhadap benteng tersebut seharusnya merupakan tanggung jawab bersama, khususnya masyarakat di dalam benteng.

Pacu perekonomian

Apabila Benteng Wolio menjadi obyek wisata yang banyak dikunjungi wisatawan asing dan domestik, masyarakat di dalam benteng akan banyak diuntungkan. Masyarakat dapat membuka berbagai usaha barang dan jasa yang mendukung sektor pariwisata ini.

La Ode Muhammad Ali Rahim (73), warga di dalam benteng, menyambut gembira upaya pemerintah untuk meningkatkan potensi wisata Benteng Wolio.

"Anak cucu saya bisa membuka usaha di sini, tidak perlu keluar benteng," kata Ali.

Menurut Ali, sebagian besar masyarakat di dalam benteng merantau ke luar daerah. Alasannya, tidak banyak yang bisa dikerjakan untuk mencari uang di dalam benteng. Kehadiran para wisatawan nantinya dapat mendorong masyarakat untuk berbenah dan mencari peluang usaha di dalam benteng.

Djudul mengatakan, keberhasilan pengembangan pariwisata di Benteng Wolio akan memengaruhi perkembangan obyek wisata lainnya.

Di Kota Bau-Bau, ada sejumlah obyek wisata alam dan budaya yang berpotensi dikembangkan.

Misalnya, wisata Pantai Lakeba dan Kokalukuna, Goa Lakasa, dan Moko, serta wisata budaya, seperti Festival Perairan Pulau Makassar yang diadakan pada bulan Juli setiap tahun.

Meski demikian, pertumbuhan jumlah kedatangan wisatawan belum tinggi. Berdasarkan data Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bau-Bau, jumlah wisatawan pada tahun 2008 sebanyak 1.700 orang (asing) dan 129.198 orang (domestik). Pada tahun 2009, jumlah wisatawan sedikit meningkat menjadi 1.891 orang (asing) dan 261.436 orang (domestik).

Untuk menarik wisatawan, Kota Bau-Bau masih memiliki banyak tugas yang harus segera diselesaikan. Hal pokok yang perlu ditingkatkan adalah sarana dan prasarana pendukung pariwisata.

Kota Bau-Bau baru memiliki bandara dengan dua maskapai penerbangan. Pesawat yang digunakan pun masih berukuran kecil dengan kapasitas 30 penumpang. Selain itu, dari 13 hotel yang ada, baru satu hotel yang berstatus bintang, itu pun bintang satu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com