Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pariwisata Nasional Perlu Lebih Dipacu

Kompas.com - 30/08/2010, 02:40 WIB

Bandingkan dengan Kamboja dan Thailand, yang berada di posisi teratas, yaitu masing-masing 8,5 persen dan 6,2 persen. Pariwisata Malaysia dan Vietnam mampu menyumbang 5,5 persen dan 4 persen.

Belum maksimalnya kontribusi pariwisata ini terkait rendahnya penyerapan tenaga kerja. Mengingat bisnis wisata termasuk yang banyak melibatkan tenaga kerja.

Jumlah orang yang terjun ke industri pariwisata Indonesia hingga kini 7 juta orang, hanya 6,7 persen angkatan kerja. Cukup kecil jika dibandingkan penyerapan pariwisata Malaysia yang mencapai 12,7 persen, Thailand 10,5 persen, atau Vietnam 10,1 persen.

Perlu dipacu

Diskusi di atas memperlihatkan bahwa kinerja pariwisata nasional masih perlu ditingkatkan lagi. Pertumbuhan kunjungan wisman yang kurang kencang dibandingkan negara tetangga, tingkat pendapatan per wisman yang masih harus didongkrak, serta rendahnya kontribusi ekonomi dan penciptaan lapangan kerja di industri pariwisata hanya bagian kecil dari banyak pekerjaan rumah yang menunggu untuk diselesaikan.

Pariwisata Indonesia akan diuntungkan oleh proses pemulihan ekonomi dunia yang sedang berjalan. Walaupun kinerjanya relatif lebih baik dibandingkan negara tetangga saat krisis ekonomi, keadaannya bisa saja berubah saat perekonomian global kembali normal. Tanpa implementasi kebijakan yang tepat dan cepat, bukan tidak mungkin kinerja pariwisata negara tetangga di atas Indonesia.

Tentu sangat disayangkan bahwa di saat kita memiliki modal unggul dan kompetitif, justru kita belum mampu memanfaatkan secara optimal untuk kesejahteraan masyarakat. Lihat saja publikasi Forum Ekonomi Dunia 2009 tentang daya saing pariwisata dunia, yang menempatkan Indonesia di peringkat ke-28 dunia dalam hal keragaman alam dan hayati.

Hal ini menandakan pengakuan dunia bahwa Indonesia punya kekayaan pariwisata yang unggul berupa keanekaragaman flora ataupun fauna. Dengan pengelolaan yang tepat, pastinya industri pariwisata kita andal sebagai penggerak ekonomi. Tentunya efek positif penciptaan lapangan kerja juga sudah di pelupuk mata.

Namun, mesti diingat, kaya sumber alam dan warisan budaya tidak mutlak dapat menarik wisatawan ke Indonesia. Investasi dan dukungan infrastruktur menjadi solusi yang harus dipenuhi.

Terintegrasinya infrastruktur dan jaringan akan mempermudah akses dan mobilitas turis domestik dan asing ke tempat yang diinginkan. Mereka akan lebih nyaman dan betah menikmati wisatanya di Nusantara.

Menciptakan stabilitas politik, sosial, dan keamanan serta peningkatan keahlian sumber daya manusia merupakan faktor penunjang lain yang harus dikerjakan. Ayo, kita bersama- sama bekerja keras memacu pariwisata nasional agar kinerjanya semakin elok.

Handri Thiono Ekonom, Danareksa Research Institute

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com