Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cirebon, Tak Hanya Udang...

Kompas.com - 07/09/2010, 10:48 WIB

KOMPAS.com - Teng... teng... teng.... Rangkaian kereta dari arah Jakarta baru saja melewati perlintasan sebidang di Jalan Wahidin yang disesaki angkot dan becak. Kurang dari semenit, kereta tiba di Stasiun Cirebon, Jawa Barat.

Tiba di Kota Cirebon, mungkin sebagian orang akan langsung teringat udang. Maklum, kota ini memang pernah menjadi penghasil udang yang terkenal.

Namun, cobalah tak terpaku pada udang. Soalnya, Cirebon juga menawarkan banyak makanan lain. Di dalam stasiun, misalnya, ada dua penjual empal gentong. Menu ini berupa daging dan jeroan sapi yang dibanjiri kuah mirip soto. Jika suka pedas, Anda dapat menaburi kuah itu dengan bawang goreng, seledri, atau cabai kering.

Jika ingin empal gentong yang yahud, coba sambangi Warung Putra Mang Darma. Keluar dari stasiun, berbeloklah ke kanan, Anda bakal menemukan warung itu. Harganya hanya Rp 10.000-Rp 12.000 per mangkuk. Dan, sembari menunggu mangkuk datang, amatilah eksotisisme memasak daging sapi dalam gentong tanah liat.

Mau coba menu lain? Cukup berjalan kaki beberapa ratus meter dari stasiun, tepatnya di Jalan Siliwangi, ada penjual nasi jambang: nasi dibungkus daun jati dan ditaburi irisan cabai merah. Lauknya boleh dipilih, mulai dari sayuran, telur, perkedel, tempe, otak sapi goreng, tahu goreng, dendeng, hingga rendang jeroan.

Di halaman stasiun, ada pula penjual nasi lengko. Makanan mirip nasi pecel yang ditaburi irisan kubus-kubus mentimun, taoge, daun bawang, tempe, dan tahu, lantas dilumuri bumbu kacang. Satu porsi dijual Rp 4.000. Pelengkapnya sate kambing seharga Rp 6.000 per 10 tusuk.

Boleh jadi, saat menyeruput kuah empal gentong sembari memandangi stasiun, rasa deva ju hadir. Seolah-olah, Anda berada

di Gondangdia, Menteng, Jakarta. Mungkin juga, seakan Anda di Masjid Cut Mutia, Jakarta, sedang menunaikan shalat tarawih.

Tak usah heran dengan rasa itu. Stasiun Cirebon dan Masjid Cut Mutia (dulu, kantor NV De Bouwploeg) memang lahir dari tangan yang sama, arsitek Pieter Adriaan Jacobus Moojen. Apabila Stasiun Cirebon dibangun pada 1912, Masjid Cut Mutia pada 1910.

Hingga kini, tak banyak yang berubah dari Stasiun Cirebon. Telah 98 tahun berlalu, tetapi bangunan stasiun masih tegak berdiri. Kusen jendela, daun pintu, dan bilah langit-langit masih dari kayu aslinya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

    Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

    Travel Update
    Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

    Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

    Travel Update
    Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

    Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

    Travel Update
    Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

    Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

    Travel Update
    4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

    4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

    Jalan Jalan
    3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

    3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

    Hotel Story
    Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

    Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

    Jalan Jalan
    Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

    Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

    Jalan Jalan
    Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

    Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

    Travel Tips
    4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

    4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

    Jalan Jalan
    Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

    Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

    Jalan Jalan
    Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

    Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

    Jalan Jalan
    Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

    Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

    Travel Tips
    8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

    8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

    Travel Tips
    Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

    Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

    Travel Update
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com