Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khasiat Minuman Teh Hijau Dipertanyakan

Kompas.com - 08/09/2010, 12:48 WIB

Kompas.com — Kesadaran masyarakat akan manfaat teh hijau bagi kesehatan membuat konsumsi teh terus meningkat. Dan dengan kecerdikan bisnis zaman modern, beberapa jenis merek teh hijau dalam kemasan menyesaki pasar.

Namun, lalu timbul pertanyaan apakah teh yang sudah dikemas dan siap minum itu akan memberikan manfaat yang sama dengan teh yang masih berbentuk daun dan diseduh dalam cangkir? Belum lagi tingginya kandungan gula yang ditambahkan para produsen teh dalam kemasan untuk menutupi rasa asli teh, yakni pahit.

Badan Pengawas Makanan dan Obat Amerika Serikat (FDA) yang terkenal galak itu baru-baru ini menegur produsen teh asal Kanada, Canada Dry Sparkling Green Tea Ginger Ale, karena berdasarkan penelitian, FDA tidak menemukan adanya kandungan nutrisi yang bisa mendatangkan manfaat antioksidan seperti yang diklaim dalam kemasan produk tersebut. Surat senada juga dikirimkan FDA kepada produsen teh terkenal, Lipton Green Tea.

Pada intinya, FDA tidak menemukan adanya aktivitas antioksidan dalam produk minuman teh hijau itu karena nutrisinya tidak cukup untuk mencapai klaim antioksidan seperti yang tercantum dalam kemasan. Produsen teh hijau tersebut dianggap melanggar hukum pemerintah mengenai aturan pangan.

Surat teguran tersebut semakin menguatkan bukti bahwa mungkin minuman teh dalam kemasan yang mengklaim memiliki manfaat kesehatan sebenarnya tidak lebih dari minuman manis biasa. Apalagi sebelumnya, para ahli telah melansir hasil penelitian yang menyebutkan, kadar antioksidan dalam minuman teh kemasan sangat kecil.

Para ahli juga menyatakan, minuman yang menyehatkan dan kaya antioksidan sebenarnya justru tidak memiliki label. Pasalnya, menyeduh teh sendiri di rumah sebenarnya jauh lebih sehat. Teh yang berkualitas sejatinya adalah teh yang masih menyisakan bentuk daun dan tidak ditambah gula.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat 'Long Weekend'

Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat "Long Weekend"

Travel Update
Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Hotel Story
3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

Travel Tips
Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Jalan Jalan
Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Travel Update
5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

Jalan Jalan
Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Travel Update
5 Cara Motret Sunset dengan Menggunakan HP

5 Cara Motret Sunset dengan Menggunakan HP

Travel Tips
Harga Tiket Masuk Balong Geulis Cibugel Sumedang

Harga Tiket Masuk Balong Geulis Cibugel Sumedang

Jalan Jalan
Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

Travel Update
Serunya Wisata Kolam Renang di Balong Geulis Sumedang

Serunya Wisata Kolam Renang di Balong Geulis Sumedang

Jalan Jalan
Nekat Sulut 'Flare' atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

Nekat Sulut "Flare" atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

Travel Update
Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com