Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelataran Atas Candi Borobudur Dibuka

Kompas.com - 31/10/2010, 20:27 WIB

MAGELANG, KOMPAS.com - Pelataran bagian atas Candi Borobudur, yakni lantai Arupadatu, Minggu (31/10/2010), mulai dibuka untuk pengunjung setelah proses pembersihan abu vulkanik hasil letusan Gunung Merapi beberapa waktu lalu selesai dilakukan.

"Mulai hari ini, pengunjung diperbolehkan naik ke lantai atas yang sudah selesai kami bersihkan. Kini pembersihan bergeser pada bagian bawah," kata Kepala Balai Konservasi Peninggalan Borobudur (BKPB), Marsis Sutopo, di Magelang.

Menurut dia, pembersihan dilakukan secepat mungkin dengan mengerahkan 50 pekerja. Hal itu untuk mencegah abu meresap ke dalam dinding candi.

Ia mengatakan, abu vulkanik mengandung asam belerang dengan kadar keasaman tinggi dan berpotensi mempercepat pelapukan bebatuan candi sehingga harus cepat dibersihkan.

Seperti diketahui seluruh bangunan Candi Borobudur terguyur abu vulkanik saat Merapi mengalami erupsi eksplosif Selasa (26/10/2010) sore, kemudian pihak pengelola objek wisata tersebut menutup lantai atas bangunan candi dari kunjungan wisatawan.

Kepala Unit Taman wisata Candi Borobudur, Pujo Suwarno mengatakan untuk sementara wisatawan tidak boleh naik ke candi yang sedang dibersihkan.

Petugas melakukan pembersihan dengan cara manual dengan menggunakan sapu lidi dan kuas kemudian setelah disedot mesin penghisap debu, selanjutnya disemprot air.

Candi Buddha yang memiliki 1,460 relief dan 504 stupa Buddha itu dibangun oleh Raja Samaratungga, salah satu raja kerajaan Mataram Kuno, keturunan Wangsa Syailendra. Nama Borobudur sendiri menurut beberapa orang berarti sebuah gunung yang berteras-teras (budhara), sementara beberapa yang lain mengatakan Borobudur berarti biara yang terletak di tempat tinggi.

Bangunan Borobudur berbentuk punden berundak terdiri dari 10 tingkat dengan tingginya 35 meter dimana enam tingkat paling bawah berbentuk bujur sangkar dan tiga tingkat di atasnya berbentuk lingkaran dan satu tingkat tertinggi yang berupa stupa Buddha yang menghadap ke arah barat. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com