Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Abu Merapi Dapat Lapukkan Borobudur

Kompas.com - 01/11/2010, 05:53 WIB

MAGELANG, KOMPAS -  Abu letusan Gunung Merapi menyelimuti Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Abu tersebut dapat melapukkan batu Candi Borobudur karena mengandung asam tinggi sehingga harus dibersihkan.

Konservator Balai Konservasi Borobudur, Nahar, Minggu (31/10) di Magelang, mengatakan, Candi Borobudur terkena debu Gunung Merapi hari Kamis (28/10). Tingkat ketebalan debu pada permukaan dan celah-celah batu beragam, antara 1-2 sentimeter. Abu itu mengandung asam dengan tingkat keasaman (pH) 4-5. Akibat hujan dua hari terakhir, pH abu turun menjadi 6 atau mendekati tingkat keasaman normal pH 7.

”Pembersihan dilakukan dalam dua tahap, penyapuan dan penyemprotan air. Kami telah menyapu dan mengumpulkan abu itu. Total sejumlah 56 ember seberat 728 kilogram,” katanya.

Nahar menambahkan, tahap penyemprotan sudah selesai 80 persen. Menurut dia, dibutuhkan waktu sepekan lagi untuk membersihkan abu vulkanik tersebut.

Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko Purnomo Siswoprasetjo mengemukakan, Candi Borobudur belum dapat dibuka sepenuhnya. Hanya bagian tertentu yang bisa dikunjungi, seperti kompleks Arupadathu. ”Kompleks candi akan dibuka seluruhnya jika pembersihan telah rampung,” katanya.

Purnomo mengatakan, pascaletusan Gunung Merapi jumlah pengunjung Candi Borobudur dan Prambanan menurun 30 persen. Dia berharap tingkat kunjungan segera normal mengingat Borobudur dan Prambanan bukan daerah membahayakan.

Secara terpisah, Direktur Obyek Wisata Puncak Ketep Santosa mengatakan, jumlah pengunjung Ketep berkurang hampir 50 persen, dari 2.638 orang menjadi 1.473 orang, pada hari Minggu pasca-letusan.

”Wisatawan mancanegara juga berkurang dari rata-rata 100 orang menjadi 40 orang per minggu,” kata Santosa. Puncak Ketep merupakan kawasan wisata gardu pandang di Desa Ketep, Kecamatan Sawangan, Magelang, sekitar 11,3 kilometer dari Gunung Merapi. (HEN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com