Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taman Wisata Borobudur Tutup, Sekitar 3.000 Pedagang Terpuruk

Kompas.com - 11/11/2010, 04:00 WIB

Magelang, Kompas - Taman Wisata Candi Borobudur membutuhkan waktu paling sedikit satu bulan untuk membersihkan abu dan pasir vulkanik Gunung Merapi yang menyelimuti Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Ketebalan abu dan pasir vulkanik Merapi di permukaan bebatuan candi mencapai 1-3 sentimeter, sedangkan di saluran-saluran air di bawah bebatuan sekitar 7 cm.

Abu dan pasir vulkanik itu berasal dari hujan abu pascaerupsi Merapi 26 Oktober dan 5 November. Berdasarkan pantauan Kompas, Rabu (10/11), abu dan pasir vulkanik melapisi batuan, arca, dan stupa sehingga membuat warna batu candi yang semula hitam menjadi putih kecoklatan.

Menurut Kepala Balai Konservasi Peninggalan Borobudur Marsis Sutopo, kadar asam pada abu letusan Merapi cukup tinggi dengan kadar Ph 4-5 sehingga dapat merusak arca dan lempeng timah hitam yang melapisi dinding candi. Abu itu juga dapat menyumbat sistem drainase pada bangunan candi.

Kepala Seksi Pelayanan Teknis Balai Konservasi Peninggalan Borobudur Iskandar Siregar mengatakan, keasaman tinggi itu secara secara teori dapat menyebabkan korosi pada batuan. ”Tetapi seberapa korosinya masih kami pelajari karena baru kali ini kami mengalami Candi Borobudur tertutup abu Merapi dengan sangat parah,” ucapnya.

Balai Konservasi Arkeologi terlebih dulu mempersiapkan metode pembersihan secara matang agar tak merusak candi. Menurut rencana, pembersihan mulai dilakukan Kamis ini.

Sekitar 80 tenaga dibutuhkan untuk membersihkan abu dan pasir vulkanik. ”Kami akan mengerahkan penjaga candi sebanyak 40 orang dan sukarelawan dari masyarakat 40 orang. Pembersihan itu diperkirakan akan menghabiskan waktu sampai satu bulan lebih,” kata Marsis.

Untuk membersihkan abu vulkanik pascaerupsi Merapi 26 Oktober lalu, dikerahkan tenaga sebanyak 80 orang dan menghabiskan waktu seminggu untuk membersihkan seluruh permukaan candi. ”Sejak letusan tanggal 26 Oktober itu, kami sudah dua kali membersihkan Candi Borobudur dari abu Merapi,” kata Marsis.

Ekonomi terpuruk

Akibat penutupan sementara obyek wisata Candi Borobudur, sekitar 3.000 pedagang kecil setempat terpuruk. Mereka terdiri atas penjual asongan, pemilik kios dan warung, serta tukang foto.

”Kami para pedagang kecil juga terkena imbas Merapi karena kehilangan pendapatan dan tidak mendapatkan bantuan seperti pengungsi,” ujar Ketua Koperasi Pariwisata Catra Gemilang Borobudur, Suherman.

Kini para pedagang terpaksa mencairkan tabungan mereka di koperasi. Pada Jumat kemarin, koperasi itu mencairkan tabungan senilai Rp 100 juta bagi anggotanya. Ia memprediksi tabungan di koperasi akan ditarik hingga mencapai Rp 300 juta oleh anggotanya jika erupsi Merapi berlarut-larut dan obyek wisata Borobudur masih ditutup.

Tabungan di koperasi adalah hasil penyisihan pendapatan para anggotanya. Tukang foto, misalnya, langsung menyisihkan Rp 2.000 per lembar dari pendapatannya. (ich/mdn)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sederet Aktivitas Outdoor di Arjasari Rock Hill Bandung

Sederet Aktivitas Outdoor di Arjasari Rock Hill Bandung

Jalan Jalan
Suhu Panas Ekstrem di Thailand, Buat Rel Kereta Api Bengkok

Suhu Panas Ekstrem di Thailand, Buat Rel Kereta Api Bengkok

Travel Update
Serunya Camping Keluarga di Arjasari, Kabupaten Bandung

Serunya Camping Keluarga di Arjasari, Kabupaten Bandung

Jalan Jalan
Arjasari Rock Hill, Lihat Sunset dan City View Bandung dari Ketinggian

Arjasari Rock Hill, Lihat Sunset dan City View Bandung dari Ketinggian

Jalan Jalan
5 Hotel Indonesia Masuk Daftar Hotel Terbaik di Asia 2024 Versi TripAdvisor

5 Hotel Indonesia Masuk Daftar Hotel Terbaik di Asia 2024 Versi TripAdvisor

Travel Update
[POPULER Travel] 5 Kolam Renang Umum di Depok | Barang Paling Banyak Tertinggal di Bandara

[POPULER Travel] 5 Kolam Renang Umum di Depok | Barang Paling Banyak Tertinggal di Bandara

Travel Update
8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

Hotel Story
Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Travel Update
Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Tips
3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

Travel Update
4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

Travel Update
Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Travel Update
10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

Travel Tips
5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

Jalan Jalan
5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com