Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebih Total "Menjual" Indonesia

Kompas.com - 07/12/2010, 17:10 WIB

Sayangnya, perangkat lunak (software) untuk memberikan suara bagi Pulau Komodo tidak bisa diaplikasikan di arena WTM. Alhasil, tak banyak suara bisa dijaring bagi Pulau Komodo dari arena WTM.

Tenun ikat

Di sudut kanan, Alfonsa Horeng dari Flores memamerkan tenun ikat Maumere. Dia membawa alat tenun dan kain tenun ikat, baik yang sudah berbentuk tas atau baju maupun dalam bentuk lembaran. Banyak pengunjung yang mengagumi hasil karyanya dan tidak sedikit pula yang memutuskan untuk membelinya.

”Mereka lebih suka kain yang sudah dibuat menjadi tas atau pakaian. Beberapa pengunjung juga menuturkan mereka seperti melihat budaya mereka yang hilang dengan melihat tenunan ini,” ujar Alfonsa.

Paviliun Indonesia juga menawarkan kopi luwak di salah satu sudutnya. Kopi ini menjadi primadona pengunjung paviliun. Mereka rela mengantre untuk mendapatkan segelas kopi panas nan nikmat, yang disebut-sebut sebagai salah satu kopi termahal di dunia itu. Selain itu juga disajikan tarian Bali.

Mengapa hanya dua provinsi, yakni Bali dan Sulawesi Utara yang dibawa? Pihak Kementerian Budaya dan Pariwisata menyatakan, banyak provinsi yang telah diminta jauh-jauh hari untuk berpartisipasi di WTM, tetapi tidak banyak yang merespons. Provinsi yang selalu siap hanya Bali sehingga provinsi yang satu ini selalu ada hampir di setiap pasar pariwisata dunia. Provinsi lain mengalami sejumlah kendala, terutama dana.

WTM merupakan pasar pariwisata potensial. Ajang ini diikuti 187 negara dan ratusan pelaku industri pariwisata dari berbagai belahan dunia. Semua berlomba-lomba ”menjual” negaranya guna memikat sebanyak mungkin pengunjung untuk datang ke negara masing-masing.

Zona pameran diatur sedemikian rupa menurut kelompok benua. Stan setiap negara dibuat sesuai kekhasan budaya, keindahan daerah tujuan wisata, atau apa pun yang menonjol dari negara tersebut.

Banner raksasa dengan tag line iklan wisata, lampu-lampu berwarna-warni, aksesori meriah, pakaian nasional, foto-foto pemandangan menakjubkan, dan replika keistimewaan negara menghiasi setiap stan negara. India, misalnya, dengan tawaran ”Incredible India”, menempati stand yang luas dihiasi banyak foto budaya dan tempat-tempat terkenal untuk dikunjungi. Stan Afrika Selatan didominasi warna merah yang cerah. Di sisi-sisi luarnya terpampang gambar besar hamparan taman nasional dan mobil safari untuk menjelajahinya.

Kurang menarik

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com