Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Pekerja Tertipu di Gorontalo

Kompas.com - 16/12/2010, 05:07 WIB

MAMUJU, KOMPAS.com - Sebanyak 200 orang tenaga kerja dari Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat diduga terlantar di salah satu pabrik gula di Provinsi Gorontalo karena tidak mendapatkan pekerjaan dan upah yang layak.

Kepala Seksi Pengawasan Ketenagakerjaan Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Provinsi Sulbar, Armon, di Mamuju, Rabu (15/12/2010), mengatakan, pihaknya sedang mengusut kasus ini.

Ia mengatakan, para tenaga kerja itu diduga telah ditipu calo pengadaan tenaga kerja dari salah satu pabrik gula Provinsi Gorontalo.

"Sudah ada yang kembali ke Sulbar sekitar 35 orang dengan bantuan Pemerintah Kabupaten Majene. Mereka kembali karena mereka merasa ditipu calo pengadaan tenaga kerja di pabrik gula itu," katanya.

Oleh karena itu, ia mengatakan, pemerintah di Sulbar akan mengusut pengiriman tenaga kerja Sulbar yang diduga ilegal karena tidak melalui rekomendasi dari pemerintah di Sulbar dan akan berupaya mengembalikan para tenaga kerja tersebut ke kampungnya di Sulbar.

"Diduga rekruitmen tenaga kerja di Sulbar tidak berdasarkan aturan karena tidak melalui rekomendasi pemerintah dan tanpa job order atau perjanjian kesepakatan antara tenaga kerja dan perusahaan, sehingga pengiriman tenaga kerja ini ilegal dan harus diusut tuntas pemerintah," katanya.

Menurut dia, calo yang mengirim tenaga kerja harus ditindak tegas begitupun dengan pabrik gula yang tidak mempekerjakan tenaga kerja secara tidak layak dan tidak sesuai yang dijanjikan.

Sementara itu, Arman, ketua kelompok tenaga kerja di Majene yang sebelumnya dikirim ke pabrik gula di Gorontalo mengatakan, pabrik gula itu merekrut tenaga kerja melalui calo pengadaan tenaga kerjanya menyalahi janjinya sehingga para tenaga kerja yang dikirim menjadi terlantar.

Menurutnya, sekitar 35 orang tenaga kerja kembali ke Sulbar karena tidak tahan sementara tenaga kerja lainnya belum kembali ke Sulbar karena masih diikat kontrak perusahaan pabrik gula untuk menyelesaikan pekerjaannya.

"Sebelumnya kami dijanjikan pekerjaan yang layak dengan dijanjikan pelatihan dan penyuluhan sebelum bekerja, namun ketika dipekerjakan ternyata menjadi karyawan lepas sebagai penebang tebu yang upahnya dihargai sekitar Rp 3.500 per hari di pabrik gula Gorontalo, sehingga tenaga kerja tidak tahan dan memilih kembali ke kampungnya di Sulbar," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com