Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendoza, Kota Matahari dan Anggur

Kompas.com - 25/01/2011, 08:34 WIB

Untuk menghormati Jenderal San Martin dan pasukannya, pada 1914 pemerintah membangun monumen di puncak Cerro de la Gloria yang ada di lingkungan taman. Sementara barang-barang bersejarah peninggalan pasukan dapat dilihat di Museo del Pasado Cuyano di Avenida Montevideo.

Pada musim panas ini sungguh Mendoza bukan hanya anggur dan sinar matahari. Warga kota berpenduduk 800.000 jiwa tersebut juga dimanjakan oleh keberadaan taman yang asri dan tertata apik di segenap penjuru kota.

Di empat penjuru Plaza Independencia, terpaut jarak masing-masing dua blok, terdapat taman yang berukuran lebih kecil tetapi tertata sangat cantik sesuai tema masing-masing. Keempatnya adalah Plaza Chile, Plaza Italia, Plaza San Martin, dan Plaza Espana.

Desain taman itu disesuaikan dengan nama masing-masing. Di Plaza Chile misalnya, terdapat patung O'Higgins dan Jose San Martin yang menggambarkan eratnya hubungan sejarah antara Argentina dan Cile. Di Plaza San Martin, tentu saja patung sang jenderal pembebas tampil dengan gagahnya saat ia mengangkat tangan kanan sebagai tanda bagi pasukannya untuk memulai perjalanan melintasi Pegunungan Andes.

Tak cukup sampai di situ, Pemerintah Argentina juga membangun taman besar lainnya yang diberi nama Parque General San Martin. Taman yang terletak di sebelah barat kota itu dilengkapi berbagai sarana olahraga seperti stadion sepak bola, velodrome, danau, hutan kota, dan kebun binatang.

Taman ini dibangun tahun 1897 oleh arsitek Perancis, Carlos Thays, dan disebut-sebut sebagai taman terindah di Argentina. Di dalam lingkungan taman besar itu terdapat 50.000 pohon dari 750 varietas, termasuk Taman Mawar yang mengoleksi 500 jenis bunga mawar.

Pohon-pohon besar berusia ratusan tahun, seperti maple, oak, tamarine, dan mahogani, berdiri rapi secara berkelompok, mengesankan taman ini memang sudah ditata perancangnya sejak ratusan tahun lalu.

Berjalan kaki dan bersepeda di dalam taman itu, saya merasakan betapa nyamannya penduduk kota int mendapatkan fasilitas untuk berekreasi dari pemerintah. Semuanya gratis dan tidak ada preman atau tukang parkir yang lebih mirip tukang palak seperti di Gelora Bung Karno Jakarta.

Pada malam yang cerah musim panas ini banyak rombongan keluarga piknik menggelar tikar sambil menikmati makan malam. Matahari yang bersinar terang hingga pukul 21.00 menghadirkan kehangatan di tengah angin malam yang sejuk.

Drainase unik

Tata kota Mendoza merupakan perpaduan teknologi kuno dan modern. Salah satu kebanggaan kota ini adalah sistem irigasinya yang merupakan warisan suku Huarpes. Sistem irigasi ini kemudian oleh bangsa Spanyol dan hingga kini menjadi cikal bakal sistem drainase kota yang berfungsi sangat baik dan unik. Saat berjalan jalan di kota ini saya melihat semua saluran pembuangan, got, ataupun kanal pembuangan airnya mengalir lancar, bening, dan tidak berbau. Hampir tidak ada air yang menggenang dan alirannya juga tergolong deras.

Rodrigo Bristol, seorang pemilik penginapan di Avenida Villanueva, mengatakan, setiap rumah di kota ini memiliki dua sistem pengolahan limbah. Pertama, air bersih hasil penggunaan sehari-hari seperti untuk menyiram tanaman bisa langsung dibuang melalui saluran domestik yang terhubung ke selokan. Sementara limbah rumah tangga seperti dari dapur dan pencucian yang menggunakan detergen disalurkan melalui saluran bawah tanah ke pusat pengolahan limbah.

"Semua dikelola oleh pemerintah dan diperiksa setiap enam bulan sekali. Makanya jangan heran kalau air di selokan-selokan itu bersih karena memang yang dibuang di saluran permukaan itu hanya air yang bersih, bukan limbah," ujar Rodrigo. (Max Agung Pribadi, dari Mendoza, Argentina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Tiket dan Jam Buka Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang

Harga Tiket dan Jam Buka Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang

Travel Update
Festival Gelar Budaya Hari Nelayan Palabuhanratu Ke-64 di Sukabumi, Ada Atraksi Akrobatik

Festival Gelar Budaya Hari Nelayan Palabuhanratu Ke-64 di Sukabumi, Ada Atraksi Akrobatik

Travel Update
11 Kewajiban Pendaki Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi Demi Keselamatan

11 Kewajiban Pendaki Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi Demi Keselamatan

Travel Update
6 Tips Berkunjung ke Kebun Binatang dengan Balita

6 Tips Berkunjung ke Kebun Binatang dengan Balita

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di Taman Satwa Cikembulan, Catat Jadwal Show

Aktivitas Seru di Taman Satwa Cikembulan, Catat Jadwal Show

Jalan Jalan
Gunung Kelimutu Waspada, Wisata ke Danau Kelimutu Dibatasi

Gunung Kelimutu Waspada, Wisata ke Danau Kelimutu Dibatasi

Travel Update
Cara Menuju ke Taman Satwa Cikembulan Garut Jawa Barat

Cara Menuju ke Taman Satwa Cikembulan Garut Jawa Barat

Jalan Jalan
5 Wisata Sejarah Dekat Candi Borobudur, Destinasi Penggemar Sejarah

5 Wisata Sejarah Dekat Candi Borobudur, Destinasi Penggemar Sejarah

Jalan Jalan
Harga Tiket Masuk Terbaru di Taman Satwa Cikembulan

Harga Tiket Masuk Terbaru di Taman Satwa Cikembulan

Jalan Jalan
Taman Satwa Cikembulan, Kebun Binatang Favorit Keluarga di Garut

Taman Satwa Cikembulan, Kebun Binatang Favorit Keluarga di Garut

Jalan Jalan
4 Wisata Dekat Pasar Kreatif Jawa Barat di Bandung, Wisata Edukasi dan Sejarah

4 Wisata Dekat Pasar Kreatif Jawa Barat di Bandung, Wisata Edukasi dan Sejarah

Travel Update
Hujan Misterius Terjadi di Dalam Kabin Pesawat JetBlue A320

Hujan Misterius Terjadi di Dalam Kabin Pesawat JetBlue A320

Travel Update
Desa Lauterbrunnen di Swiss Akan Pungut Biaya Masuk Akibat Lonjakan Wisatawan

Desa Lauterbrunnen di Swiss Akan Pungut Biaya Masuk Akibat Lonjakan Wisatawan

Travel Update
Spot Sunrise Dekat Candi Borobudur, Sekalian Kunjungi

Spot Sunrise Dekat Candi Borobudur, Sekalian Kunjungi

Jalan Jalan
Jumlah Penumpang di Stasiun Malang Saat Libur Waisak Naik 37 Persen

Jumlah Penumpang di Stasiun Malang Saat Libur Waisak Naik 37 Persen

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com