Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menbudpar: Kalau Dihapus, Saya Tuntut

Kompas.com - 07/02/2011, 20:39 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar), Jero Wacik, menegaskan jika sampai Komodo sebagai finalis New7Wonders (N7W) dieliminasi, pihaknya siap menuntut panitia penyelenggara secara hukum. "Kalau sampai Komodo dihapus, saya akan tuntut (panitia penyelenggara) karena banyak voter di seluruh dunia yang sudah mem-vote Komodo untuk acara ini," kata Jero Wacik dalam jumpa pers klarifikasi soal Komodo di Jakarta, Senin (7/2/2011).

Ia mengatakan, jika sampai Komodo dieliminasi kepesertaannya dari voting N7W maka hak voter yang telah memilih Komodo akan terlanggar.

Pihaknya yang telah secara resmi menyatakan tidak bersedia menjadi tuan rumah acara final N7W pada 11 November 2011, mendapat ancaman berupa TN Komodo akan dieliminasi dari acara tersebut. "Saya menilai ini tidak fair, mestinya kalau kita tidak bersedia menjadi tuan rumah, dialihkan ke negara lain," katanya.

Indonesia justru dituntut untuk membayar license fee sebesar 10 juta dollar AS untuk menjadi tuan rumah acara tersebut, padahal baru dalam tahap menyatakan minat untuk menjadi tuan rumah.

Menbudpar menegaskan, pihaknya tidak pernah menandatangani kontrak dalam bentuk apa pun. "Saya tidak pernah menandatangani kontrak apa pun dengan N7W Foundation kecuali biaya pendaftaran sebesar 199 dollar AS kali tiga karena untuk tiga lokasi yang diusulkan, yakni untuk Danau Toba, Anak Gunung Krakatau, dan TN Komodo," katanya.

Pihaknya telah menggandeng lawyer internasional, Todung Mulya Lubis, untuk menangani persoalan tersebut. Menbudpar dalam waktu dekat akan berkomunikasi dengan menteri-menteri dari negara finalis yang lain, di antaranya Abu Dhabi dan Brasil, yang sebelumnya juga menyatakan berminat untuk menjadi tuan rumah untuk final acara itu.

"Saya juga tidak pernah teken kontrak untuk mendukung yayasan swasta atau konsorsium apa pun untuk acara ini," katanya.

Jero Wacik menegaskan, pihaknya tidak akan menandatangani kontrak apa pun tanpa persetujuan DPR RI.

Dalam kesempatan itu Menbudpar menambahkan, dalam tiga tahun terakhir, pihaknya telah menginvestasikan dana sekitar Rp 10,5 miliar untuk mempromosikan TN Komodo. Namun, ia menegaskan promosi tersebut tidak sia-sia sebab dalam tiga tahun terakhir Komodo telah menjadi semakin dikenal dengan peningkatan jumlah pengunjung hingga 400 persen dari 16.000-an orang menjadi lebih dari 50.000 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com