Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ogoh-ogoh Kini Terbuat dari Gabus

Kompas.com - 22/02/2011, 21:14 WIB

DENPASAR, KOMPAS.com - Kurang dari 2 minggu, warga Bali akan merayakan hari raya Nyepi. Menjelang Nyepi warga Bali biasanya beramai-ramai merakit boneka raksasa atau yang dikenal dengan nama ogoh-ogoh. Pada umumnya ogoh-ogoh terbuat dari bambu yang dianyam sedemikian rupa untuk membentuk sebuah ogoh-ogoh, baik itu berupa tokoh pewayangan atau tema lainnya. Namun kini ogoh-ogoh mulai dimodifikasi oleh sejumlah perajin, bahan bambu atau kayu yang dianggap terlalu berat dan rumit kini diganti dengan gabus.

Salah satu sanggar perajin ogoh-ogoh terbesar di Denpasar, Bali mulai mengembangkan pembuatan ogoh-ogoh dengan bahan gabus. Sanggar Gases yang terletak di Jalan Sesetan Denpasar ini bahkan sudah menerima pesanan lebih dari seratus ogoh-ogoh gabus. Tidak hanya dari Bali, pemesan ogoh-ogoh gabus ini juga banyak yang berasal dari luar Bali. "Dari Semarang ada, Jakarta, Surabaya, dan Malang," kata Wayan Candra, pemilik Sanggar Gases, saat ditemui Kompas.com, Selasa (22/2/2011).

Selain lebih ringan, ogoh-ogoh gabus ini juga mampu menjadi inspirasi bagi warga yang hendak menggunakan ogoh-ogoh sebagai dekorasi. "Sekarang saya arahkan pakai gabus, karena untuk pendidikan, supaya mereka bisa belajar membuat patung untuk dekorasi, di hotel-hotel juga bisa," jelas Candra.

Proses pembuatannya tidak banyak berbeda dengan ogoh-ogoh bambu, hanya saja ogoh-ogoh gabus memerlukan ketelitian dalam hal merancang pola yang akan dibentuk. Jika salah memotong gabus, maka bentuknya pun bisa tidak simetris.

Lama pembuatan ogoh-ogoh gabus ini juga lebih singkat dibanding dengan ogoh-ogoh dari bambu. Saat tahun lalu masih menggunakan bambu, Sanggar Gases hanya mampu memproduksi 25 ogoh-ogoh dalam 10 hari namun dengan menggunakan gabus mereka mampu membuat 40 ogoh-ogoh. Untuk masalah harga, tidak jauh beda antara ogoh-ogoh bambu dan gabus. "Untuk ogoh-ogoh ukuran anak-anak 500 ribu sampai 1 juta, remaja 1,5 sampai 2,5 juta dan dewasa dari 5 hingga 15 juta rupiah," kata Candra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

    Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

    Travel Update
    Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

    Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

    Travel Update
    Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

    Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

    Travel Update
    Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

    Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

    Travel Update
    4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

    4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

    Jalan Jalan
    3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

    3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

    Hotel Story
    Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

    Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

    Jalan Jalan
    Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

    Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

    Jalan Jalan
    Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

    Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

    Travel Tips
    4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

    4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

    Jalan Jalan
    Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

    Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

    Jalan Jalan
    Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

    Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

    Jalan Jalan
    Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

    Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

    Travel Tips
    8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

    8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

    Travel Tips
    Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

    Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

    Travel Update
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com