YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Tim Studi Desain dan Perencanaan Permukiman Merapi Jurusan Teknik Arsitektur dan Perencanaan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta membangun 1.017 hunian sementara bagi pengungsi korban bencana erupsi Gunung Merapi.
"Kami saat ini sedang menyelesaikan 671 dari 1.017 hunian sementara di Dusun Gondang, Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Hunian sementara itu direncanakan selesai dibangun pada pertengahan Maret 2011," kata ketua tim Ismudiyanto di Yogyakarta, Kamis (24/2/2011).
Konsep pembangunan hunian sementara tersebut mengadopsi dari arsitektur lokal dengan mengangkat karakteristik asal mula penduduk yang sebelumnya tinggal di sekitar kaki Gunung Merapi.
Pendekatan aktivitas, perilaku, lingkungan, dan tata ruang dituangkan dalam konsep fisik hunian sementara. "Konsep perencanaan dan desain yang kami buat itu akhirnya mendapat persetujuan dari gubernur DIY, bupati Sleman, dan dinas terkait," katanya.
Ia mengatakan tim yang beranggotakan delapan orang arsitek itu terlibat penuh selama pembanguan hunian sementara yang diberikan tenggat waktu selesai dalam 1,5 bulan.
Meskipun optimistis akan rampung pada pertengahan Maret 2011, pembangunan hunian sementara itu masih menghadapi beberapa kendala, di antaranya cuaca, tenaga kerja, dan bahan baku bambu.
"Bambu harus didatangkan dari luar DIY, karena bambu lokal terbatas dan kualitasnya kurang bagus. Kami terpaksa mendatangkan dari Jawa Barat dan Jawa Tengah," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.