JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar pariwisata bisa jenuh karena tidak adanya produk-produk baru paket wisata ke berbagai destinasi wisata di Indonesia. Karena itu, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata mengembangkan program travel pattern.
"Kita fasilitasi pemerintah daerah dan usaha daerah seperti hotel, restoran, dan pengusaha pariwisata untuk membuat pola-pola perjalanan, jadi buat produk-produk baru. Lalu adakan uji coba dan kunjungan langsung ke paket wisata baru itu," kata Dirjen Pengembangan Pariwisata, Firmansyah pada acara pelaporan Rapat Kerja Teknis Destinasi Pariwisata, di Jakarta, Rabu (23/2/2011).
Ia berharap ke depan, pelaku pariwisata tidak menjual paket-paket wisata itu-itu saja. Namun paket-paket baru yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar. "Kita kembangkan paket untuk pelajar atau anak-anak muda. Jadi paket yang terjangkau pada saat masa liburan sekolah. Paket untuk backpacker atau paket murah untuk remaja," tutur Firmansyah.
Selain itu, paket yang dikembangkan adalah untuk para lansia, "Lansia jalan kan gak bisa jauh-jauh, paling ke museum dan lihat-lihat," jelasnya.
Dari riset pola perjalanan tersebut dapat dibuatkan paket wisata yang baru. Sehingga, lanjutnya, daya tarik destinasi wisata dapat dibangun. Karena itu, pihaknya menggandeng instansi pemerintah lain agar ikut mengembangkan destinasi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.