Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisatawan Jepang Batal ke Bali

Kompas.com - 16/03/2011, 03:59 WIB

Denpasar, Kompas - Bencana gempa dan tsunami yang melanda Jepang berdampak pada pariwisata Pulau Dewata. Hingga Selasa (15/3), lebih dari 1.000 kamar hotel, terutama di kawasan Kuta, Kabupaten Badung, menerima pembatalan dari sejumlah calon wisatawan asal Jepang.

Pembatalan dan penundaan kedatangan wisatawan asal negeri Sakura itu diperkirakan masih banyak dialami hotel lain.

Sekretaris DPD PHRI (Dewan Pimpinan Daerah Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia) Bali, Perry Markus, di Denpasar, Selasa (15/3), mengatakan, pihaknya terus memantau dan mengumpulkan data dari hotel. ”Kami masih mendata di 20 hotel di Kuta, Tuban, Jimbaran, dan Nusa Dua. Terbukti, hari ini, hotel di Kuta terbanyak menerima pembatalan, 1.151 kamar,” kata Perry.

Terpisah, Ketua Asosiasi Perjalanan Wisata (Asita) Bali Aloysius Purwa mengatakan, pihaknya juga belum mendapat laporan menyeluruh dari semua biro perjalanan mengenai pembatalan itu. Anggota Asita Bali sebanyak 345 hotel, 50 di antaranya melayani perjalanan Jepang-Bali.

”Untuk jumlah total pembatalan belum ada, tetapi kami perkirakan akan ada penurunan wisatawan Jepang hingga 30 persen tahun ini,” katanya.

Wisatawan asing dari Jepang menduduki peringkat kedua setelah wisatawan Australia yang datang ke Bali. Pada 2010 tercatat sekitar 305.857 wisatawan Jepang, dari total sekitar 2,5 juta.

Sejumlah turis Jepang, kata Purwa, juga memperpendek masa tinggalnya di Bali. Purwa pesimistis kondisi ini bakal cepat membaik atau normal. Alasannya, warga Jepang akan fokus pada perbaikan negaranya dulu.

Menurut dia, pasar Jepang sejak Oktober tahun lalu semakin merosot. Negara itu diduga belum pulih dari dampak krisis finansial global. Penurunan kunjungan ditambah pula dengan penghentian operasional Japan Airlines (JAL) rute Jepang-Denpasar.

Untuk itu, Purwa menyarankan agar biro perjalanan wisata dan akomodasi yang selama ini mengandalkan pasar Jepang, untuk sementara melakukan diversifikasi pasar.

”Kita memang ikut berduka. Apalagi Jepang selama ini menjadi salah satu pangsa andalan kita. Tetapi mau tidak mau kita harus realistis, mencari pasar pengganti,'” ujarnya.

Presiden Direktur Rama Tours, Makiko Iskandar, menambahkan, 25 wisatawan Jepang batal datang ke Bali melalui biro perjalanannya. ”Kami tidak terlalu khawatir dengan pembatalan ini. Kami lebih khawatir dengan prospek kunjungan wisatawan Jepang ke depan,” katanya.

Selamat

Sementara, Gubernur Bali Made Mangku Pastika memastikan semua warga Bali yang tinggal di Jepang selamat. Ia mengaku telah melakukan cek dan ricek terhadap seluruh warga Bali yang tinggal di Jepang.

Kepastian didapat setelah melakukan koordinasi dengan Departemen Luar Negeri, Duta Besar RI di Jepang, maupun melalui pengerah tenaga kerja.

(DEN/AYS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com