Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Drama Sinetron dan Operasi Plastik

Kompas.com - 26/03/2011, 07:50 WIB

Indonesia belum menjadi target utama meski bukan berarti tidak berpotensi. Bulan Desember lalu, misalnya, Klinik Nu kedatangan tiga perempuan Indonesia yang melakukan operasi tarik wajah (facelift). Ongkosnya sekitar 6.500 dollar AS (lebih kurang Rp 67 juta), masih bersaing dengan ongkos operasi sejenis di beberapa negara lain, seperti Amerika, Taiwan, atau Singapura. Namun, kata Lee, sejumlah negara lain bisa membebankan ongkos jauh lebih murah. ”Harganya memang tidak murah. Ongkos kami termasuk anestesi sampai perawatan setelah operasi,” ucap manajer proyek Klinik Nu ini.

Kami memang tidak mendapat kesempatan membuat perbandingan dengan tempat lain. Yang jelas, di klinik yang satu ini operasi plastik telah dijadikan bagian dari paket wisata, medi-tour. Klinik bisa menyiapkan semua keperluan yang menyenangkan untuk berwisata sekaligus operasi. Atau dibalik, operasi sambil berwisata.

Seperti layaknya wisata, paket medi-tour menyiapkan segalanya, mulai dari hotel, transportasi, hingga pemandu plus penerjemah. Kalau perlu, ada pesawat khusus, penthouse, vila, sampai koki pribadi, pemandu pribadi. Pendeknya, ada harga, ada kualitas layanan.

Percaya diri

Dunia memang terus berubah. Korea (Selatan) tak menyia-nyiakan hal ini. Negara ini terus menggenjot industri wisatanya. Jika tahun 2010 jumlah wisatawan mancanegara 8,8 juta orang, tahun 2011 mereka menargetkan menjadi 10 juta orang. Tagline ”Korea be Inspired” dipromosikan dengan penuh percaya diri.

Paling tidak, ini yang terkesan saat berjumpa dengan Presiden Korea Tourism Organization Charm Lee di kantornya. ”Kami adalah Swiss-nya Asia,” ujar Charm Lee, pria bule asal Jerman yang beralih warga negara.

Korea Selatan, yang mempunyai empat musim, pada musim dingin menawarkan wisata salju, wisata main ski. Itu sebabnya, Lee bilang bahwa Korsel mirip Swiss, dengan sebagian wilayahnya yang memutih kala bulan Desember-Januari. ”Malah tahun 2010 salju datang lebih awal, yaitu bulan November, dan akan berakhir lebih panjang,” ucapnya.

Resor-resor tempat bermain ski menjadi salah satu bagian yang ditawarkan buat pelancong. Kalaupun belum pernah mencoba, para pelatih siap mendampingi. Seperti yang kami alami di Resor Konjiam, jatuh, bangun, tapi mengasyikkan. Setelah mencicipi, konon banyak orang merasa penasaran untuk mencoba lagi.

Kapan waktu yang tepat berkunjung? Jawabnya tergantung dari maksud dan tujuan. Lee menyebut beberapa daya tarik di luar soal musim. Salah satunya adalah tentang daya tarik bidang mode, yang membuat Korsel sebagai tempat yang asyik untuk wisata belanja. Dari hari ke hari, kata Lee, Korea semakin berkembang untuk urusan ini. Ditambah lagi artis-artis pop Korea—artis film dan musik—yang banyak digandrungi di luar negaranya.

”Dengan kualitas yang bagus dan harga yang kompetitif, kini Korea menjadi tempat tujuan belanja,” kata Lee lagi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com