Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Drama Sinetron dan Operasi Plastik

Kompas.com - 26/03/2011, 07:50 WIB

Lalu, tempat-tempat spa, tempat perawatan kecantikan modern, ditawarkan sebagai daya tarik turis. Negara maju seperti Jerman dan Jepang seperti menjadi tantangan tersendiri buat Korea. ”Teknologi dan layanan medis di sini rasanya sama dengan Jerman. Dibandingkan dengan Jepang, kami lebih murah dan lebih ramah,” kata Presiden Korea Tourism Organization ini.

Turis Jepang menurut data mereka adalah yang terbanyak di antara turis mancanegara lainnya, yaitu sekitar 3,1 juta orang pada tahun 2010, atau lebih dari sepertiga dari keseluruhan pelancong yang datang ke Negeri Ginseng ini. Belum diketahui apakah pada tahun 2011 angkanya akan berubah drastis karena gempa besar dan tsunami yang terjadi di Jepang, Maret 2011.

Di kawasan Asia Tenggara, Singapura dan Malaysia adalah wisatawan terbesar dengan sekitar 200.000 orang setiap tahun. Sementara orang-orang Indonesia yang melancong ke Korea tercatat sekitar 95.000 orang pada tahun 2010.

Sebenarnya, makin banyak warga bepergian, semakin banyak pelajaran yang bisa diperoleh. Sambil santai dan menjauhkan hal-hal keseharian, siapa tahu muncul inspirasi yang bisa dibawa pulang. Dan negara seperti Korsel barangkali adalah salah satu saja dari sejumlah negara yang layak disambangi.

Ketika kami melihat kemapanan masyarakatnya, misalnya, kami ingat cerita pemandu kami, Mei, yang mengatakan, ”Waktu di sekolah, kami selalu diajarkan, kalau kami tidak bekerja keras, kami tidak akan bisa hidup karena Korea Selatan tidak punya sumber daya alam.”

Anak-anak Korea dibiasakan belajar keras, sekolah dari pagi hingga pukul 21.00. Malah ada sekolah menengah atas yang mewajibkan murid membaca di perpustakaan hingga pukul 02.00. ”Tiap murid duduk dalam satu kotak yang hanya muat buat satu orang dan disekat-sekat sehingga tidak saling mengganggu,” begitu cerita Mei.

Doktrin yang terus-menerus dicekoki sejak masih duduk di sekolah dasar ini tampaknya terbawa terus sampai mereka dewasa. Bangsa ini seperti tak mau kalah dari bangsa lain. Kegigihan dalam banyak hal agaknya sudah membuahkan banyak hasil.

Di Indonesia, produk-produk Korea semakin hari semakin terasa kehadirannya dalam keseharian. Mulai dari kendaraan, alat-alat elektronik, gadget, sampai makanan kemasan di pasar-pasar swalayan. Belakangan ini bahkan film dan musik artis Korea ikut menyerbu pasar hiburan di Indonesia.

Apakah suatu saat Indonesia bisa semaju Korea? (Retno Bintarti)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com