JAKARTA, KOMPAS.com — Wisatawan dari negara-negara di kawasan Asia Selatan dan Asia Tengah menjadi pasar baru bagi Indonesia. Apalagi, kawasan ini memiliki jumlah penduduk yang besar.
"Kami lihat potensi cukup besar. Penduduk di kawasan ini ada sekitar 2 miliar orang," ujar Deputy Director Directorate of South and Central Asian Affairs Kemlu Intiar Dekrit Bakhtiar kepada Kompas.com di Ancol Taman Impian, Jakarta, Sabtu (30/4/2011).
Saat ditemui Kompas.com, Intiar mendampingi beberapa rombongan biro perjalanan wisata dan penulis wisata dari tujuh negara di Asia Tengah dan Asia Selatan. Ia menuturkan, fam trip tersebut merupakan program tahunan dari Direktorat Asia Tengah dan Selatan Kementerian Luar Negeri. "Kami mengundang tour operator dan travel writer dari Asia Tengah dan Asia Selatan ke destinasi baru untuk menarik pasar nontradisional," katanya. Pasar tradisional untuk Indonesia umumnya negara-negara tetangga di kawasan Asia Tenggara ataupun Eropa.
Ia mengungkapkan, potensi pasar di kawasan Asia Selatan dan Asia Tengah cukup besar juga karena situasi ekonomi dan politik di negara-negara tersebut semakin membaik. Saat ekonomi membaik, katanya, kunjungan pelesir ke luar negeri pun meningkat.
"Dari India saja ada 10 juta turis. Namun, yang ke Indonesia masih sangat sedikit. Mereka lebih banyak ke Eropa dan Amerika," ungkapnya.
Menurut Intiar, pihaknya membidik pasar negara-negara dekat Laut Kaspia. "Azerbaijan, Kazakhstan, Turkmenistan, ini negara kaya-kaya. Mereka menghasilkan minyak lebih besar daripada Saudia Arabia," katanya.
Peserta fam trip berasal dari negara Pakistan, India, Iran, Sri Lanka, Azerbaijan, Kazakhstan, dan Uzbekistan. Mereka berada di Indonesia selama delapan hari. Pada program tahun ini mereka mengunjungi Makassar, Sulawesi Selatan, dan Jakarta. Salah satu obyek wisata yang dikunjungi adalah Ancol Taman Impian.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.