Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kamboja Antusias Menyambut Wisatawan

Kompas.com - 02/05/2011, 10:44 WIB

KOMPAS.com - Berangkat ke Vietnam dan Kamboja pada kunjungan pertama ini menimbulkan komentar-komentar naif dari orang-orang awam di sekeliling saya. Seperti, “Memangnya aman di sana?” atau “Mau bawa oleh-oleh granat?”

Perjalanan ini saya rencanakan sejak setahun yang lalu saat saya berburu tiket murah AirAsia dan berhasil mendapatkan tiket Jakarta - Ho Chi Minh Rp 0 dan hanya membayar biaya pemesanan online yang saat itu cuma Rp 15.000 (sekarang Rp 25.000). Begitu impian sudah mendekat ke Vietnam, tentu saja pengejaran terbesar saya adalah Angkor Wat yang terletak di Kamboja.

Dari Ho Chi Minh di Vietnam kami menggunakan bus Mekong Ekspress menuju Pnom Penh. Karena saya mendarat di Ho Chi Minh malam hari dan harus berangkat ke Pnom Penh esok paginya, saya menghubungi pihak hostel untuk memesankan tiket bus. Mereka memberi penawaran harga tiket bus mulai harga 7 dollar AS hingga 12 dollar AS. Saya kemudian meminta dipilihkan pelayanan terbaik dan kemudahan transportasi dari lokasi hostel saya berada, kebetulan hostel saya berada di District 1 Ho Chi Minh City.

Pihak hostel memilihkan saya bus Mekong Ekspress dengan harga 12 dollar AS karena mereka memiliki fasilitas penjemputan dari hotel menuju pemberangkatan bus (bayangin aja, 12 dollar AS atau sekitar Rp 103.500) untuk perjalanan 6 jam, kita dijemput dari hostel ke tempat pemberhentian bus…!!!

Untungnya juga, bus Mekong Ekspress ini parkirnya di ujung jalan hostel kami, jadi pilihan bus ini sangat memuaskan kami di pagi hari saat penjemputan jam 06.30.

Bukan hanya sampai disini, pelayanan yang mereka berikan lho… kalau dirinci ada beberapa yang membuat saya terkagum-kagum :

* Didalam bus, setiap kursi telah berisi dos snack yang cukup eksklusif ukuran Indonesia, berisi 3 macam snack dan 1 mineral botol 500 ml…(botol mineral lho, bukan gelas….he-he-he…).

* Mulai dari awal perjalanan didalam bus ada seorang pemandu wisata berpakaian  tradisional yang menjelaskan objek-objek yang akan kita lewati dalam 2 bahasa (entah bahasa Vietnam atau Kamboja dan bahasa Inggris) termasuk saat kita akan memasuki batas wilayah dan sebagainya.

* Di perjalanan menuju Phnom Penh, saya menanyakan letak lokasi hostel saya di Phnom Penh kepada sang pemandu wisata dengan menunjukkan booking confirmation yang saya miliki. Dengan senang hati sang pemandu menelepon pihak hostel saya dan meminta penjemputan untuk saya dan rombongan pada lokasi dan jam yang tentunya dia lebih tahu dibanding saya….he-he-he….

* Setelah urusan permintaan penjemputan selesai dilakukan melalui telepon, saya sempat bertanya, “Berapa biaya yang mereka minta untuk menjemput saya?” Dan si mbak pemandu menjawab dengan tegas, "Free!"

* Akhirnya, karena puas dengan pelayanan mereka, saya melanjutkan obrolan saya dengan si pemandu yang berpakaian adat Kamboja tersebut. Saya bercerita bahwa besok pagi saya akan ke Siem Rep, karena saya puas dengan pelayanan bus Mekong Ekspress, apa saya bisa pesan langsung untuk besok pagi 8 kursi. Nah, langsung aja, si mbak menelepon kembali ke agennya, dan saya dipersilahkan mengambil tiketnya sesampai di Phnom Penh, nanti. Wu…its….. ini enaknya, karena terbayang khan kalo kita wisatawan berada di terminal bus di sebuah negara asing, bakalan kita diserbu oleh beberapa makelar yang bikin pusing dan gerah rasanya.

* Besoknya, saat kami menuju ke Siem Rep untuk mengunjungi Angkor Wat, pelayanan yang sama juga saya terima dari pihak bus Mekong Ekspress, termasuk menelepon pihak hostel saya untuk meminta penjemputan gratis dari pihak hostel saya di Siem Rep pada jam dan tempat pemberhentian yang mereka informasikan.

* Sekadar informasi, baik Vietnam dan Kamboja memiliki banyak pemberhentian bus yang digunakan oleh masing-masing perusahaan bus. Jadi kalau menginformasikan tempat minta dijemput tidak bisa saya lakukan via email, karena mereka akan bertanya, “Perusahaan bus mana yang digunakan?” dan ini berhubungan dengan di mana lokasi bus akan berhenti.

Angkor Wat

Angkor Wat adalah objek pengejaran utama saya di Kamboja. Sebuah candi yang terletak di kota Angkor, Kamboja, dan dianggap sebagai salah satu dari keajaiban dunia. Ia dibangun oleh Raja Suryavarman II pada pertengahan abad ke-12. Pembangunan kuil Angkor Wat memakan waktu selama 30 tahun. Angkor Wat terletak di dataran Angkor yang juga dipenuhi bangunan kuil yang indah, tetapi Angkor Wat merupakan kuil yang paling terkenal di dataran Angkor.

Sebagaimana mitologi gunung Meru, kawasan kuil Angkor Wat dikelilingi oleh dinding dan terusan yang mewakili lautan dan gunung yang mengelilingi dunia. Jalan masuk utama ke Angkor Wat yang sepanjang setengah kilometer dihiasi pagar susur pegangan tangan dan diapit oleh laut buatan manusia yang disebut sebagai Baray. Jalan masuk ke kuil Angkor Wat melalui pintu gerbang, mewakili jembatan pelangi yang menghubungkan antara alam dunia dengan alam dewa-dewa.

Nama modern Angkor Wat, berarti “Kuil Kota”. Angkor adalah bentuk perubahan dari kata nokor yang berasal dari kata nagara dalam bahasa Sansekerta yang berarti ibu kota atau negara. Wat adalah istilah dalam bahasa Khmer untuk kuil atau candi.

Ada satu hal yang unik dan cukup mengesankan buat saya saat masuk ke kawasan candi ini. Saat kita membayar harga tiket masuk seharga 20 dollar AS untuk seharian di sini, kita akan difoto terlebih dahulu sebelum tiket diberikan. Dan hasilnya, adalah sebuah tiket dengan foto kita di bagian depannya. Terbayang khan….. kalau buat wisatawan, tiket ini akan dilaminating dan menjadi souvenir berharga. Ini jauh lebih berharga dibanding tiket masuk Disneyland Hongkong yang pernah saya beli mendekati harga Rp 500.000 ha-ha-ha... (Kompasiana/Eko Nursanty)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com