Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat Tahun Berpisah dengan Keluarga...

Kompas.com - 24/05/2011, 19:07 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Waktu empat tahun akan membuat Herman "The Walker" Wenas terpisah dengan keluarga. Ia berencana mengelilingi dunia dengan berjalan kaki sepanjang 30.000 melewati 25 negara.

Ia akan mulai berjalan tanggal 30 Mei 2011 dari titik awal Bali dan kembali lagi ke Indonesia tahun 2015. Karena itu, ia memindahkan keluarganya ke Kepulauan Riau. Hal ini agar akses menuju Singapura lebih mudah dan cepat.

"Penerbangan ke luar negeri banyak yang melalui Singapura. Nanti keluarga akan mengunjungi saya dua bulan sekali. Anak saya sekarang home schooling. Sebelum saya merencanakan perjalanan, saya bertanya dulu kepada keluarga," tutur Herman di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin (25/5/2011). Ia mengatakan, rute yang ia pilih adalah rute yang paling aman dan paling cepat.

"Paling cepet saya pakai rute yang sudah ada, tidak saya buka lagi. Kalau misalnya berat, rata-rata semua medan sama beratnya. Saya lebih senang menanjak daripada menurun. Karena kalau menurun harus berlari," ungkapnya.

Secara psikologis, lanjutnya, adalah Amerika Serikat yang ia takutkan. Ia mengatakan hal itu berdasarkan pengalamannya saat berjalan kaki keliling dunia. Herman memang berjalan kaki sejak tahun 2003 hingga 2010. Total 8.000 km yang telah ia tempuh.

"Jujur saya takut di Amerika Serikat. Tiap pagi saya buka internet untuk cek crime rate atau tingkat kejahatan yang akan saya lalui. Saya pernah lintasi zona yang berbahaya saat di sana. Sampai dijemput oleh tim saya di San Fransisco. Saya melintasi kota yang bangkrut dan sempat diikuti gangster," ceritanya.

Selama 2003-2010, ia menghabiskan 17 alas kaki untuk menempuh perjalanan 8.000 km. Medan yang ia tempuh pun salah satunya gurun pasir. Di Australia, ia akan melewati gurun pasir selama seminggu.

Tak semua medan tentu saja akan dilalui dengan jalan kaki. Untuk menyeberangi laut, ia diperbolehkan menempuhnya dengan kapal feri atau pesawat.

"Sampai darat saya akan dibawa ke titik ujung, baru dari sana saya jalan kaki. Seperti ke Jakarta itu lewat bandara, tapi saya dibawa ke pelabuhan dulu baru jalan," katanya.

Ia mengaku memang menyukai traveling. Perjalanan selama empat tahun yang akan ditempuh Herman memiliki misi untuk mempromosikan pariwisata Indonesia dan juga penggalangan dana untuk pendidikan anak.

"Saya suka proses perjalananya, bukan sekadar tujuannya. Ini untuk motivasi kepada generasi muda juga. Masa yang umur 43 tahun bisa melakukan sesuatu untuk negara, apalagi yang muda," tuturnya.

Herman akan menempuh perjalanan sejauh 30.000 km melewati 25 negara di dunia. Sebelumnya, pada tahun 2007 ia berhasil menempuh perjalanan sejauh 1.000 km dengan jalan kaki selama 33 hari. Atas keberhasilannya ini, ia tercatat dalam Muri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Travel Tips
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Travel Update
Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat 'Long Weekend'

Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat "Long Weekend"

Travel Update
Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Hotel Story
3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

Travel Tips
Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Jalan Jalan
Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Travel Update
5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

Jalan Jalan
Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Travel Update
5 Cara Motret Sunset dengan Menggunakan HP

5 Cara Motret Sunset dengan Menggunakan HP

Travel Tips
Harga Tiket Masuk Balong Geulis Cibugel Sumedang

Harga Tiket Masuk Balong Geulis Cibugel Sumedang

Jalan Jalan
Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com