Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sawahlunto Jadi Kota Wisata

Kompas.com - 10/06/2011, 20:11 WIB

SAWAHLUNTO, KOMPAS.com - Masyarakat Sawahlunto, Sumatera Barat,  memadati Taman Setiga, Jumat (10/6/2011). Mereka tampak antusias menyambut para peserta Tour de Singkarak (TdS) 2011. Warga pun sibuk berfoto bersama pebalap terutama dengan Amir Zarfari, yang mendapatkan juara satu pada Etape 5 TdS 2011.

"Orang-orang di sini sangat baik. Mereka begitu menyambut kami. Pemandangannya juga sangat menakjubkan. Saya suka dengan tulisan 'Sawahlunto' yang ada di atas sana," kata Amir sambil menunjuk tulisan besar 'Sawahlunto' di atas bukit.

Pada Etape 5, lagi-lagi pebalap sepeda asal Iran menguasai podium. Mereka memenangkan posisi pertama hingga ketiga Etape 5 Payakumbuh - Sawahlunto sepanjang 79 kilometer. Rahim Emami mendapatkan posisi juara kedua dan Golakhour Pourseyedi pada posisi juara ketiga.

Senada dengan yang diutarakan Amir, Jang Chan Jae dari Terengganu Pro-Asia Cycling Team, Malaysia, merasa takjub dengan penduduk Sawahlunto. Pada Etape 5, ia kembali menjadi sprinter tercepat.

"Orang Indonesia suka balap sepeda ya? Banyak sekali yang menyambut kita. Saya senang sekali di sini. Di titik finish, ramai sekali. Di jalan juga," tuturnya.

Malam ini, segenap tamu undangan, peserta, atlet, hingga panitia akan menginap di Sawahlunto. Walaupun baru ada satu hotel berbintang (yang rencananya akan sekelas bintang tiga) yang baru buka. Sebagian besar pihak yang terlibat akan menginap di hotel melati dan homestay.

"Memang masih belum memenuhi syarat tapi kota kami dipilih sebagai tempat menginap. Pada Tour de Singkarak hanya ada 4 kota yang diinapi," kata Walikota Sawahlunto, Amran Nur.

Hal serupa diungkapkan Ketua PHRI Sumbar, Maulana Yusran. "Memang belum memadai. Tapi kami mengapresiasi antusiasme masyarakat dan pemerintah daerah Sawahlunto. Mereka memfasilitasi semua penginapan. Bahkan hotel yang berbintang itu dibangun dengan dana pemerintah daerah. Salah satu pemicunya adalah karena Tour de Singkarak," katanya.

Amran mengatakan TdS memberi dampak pada peningkatan perkembangan pariwisata dan kunjungan wisata. "Wisatawan mulai banyak lagi. Orang-orang jadi kenal Sawahlunto dari Tour de Singkarak," katanya.

Sebagai titik finish Etape 5 adalah Taman Segitiga, Sawahlunto. Pada masa kolonial Belanda, Sawahlunto dikenal sebagai kota pertambangan batu bara. Kota ini sempat disebut-sebut sebagai kota mati sejak produksi batu bara menurun. Kemudian, oleh pemerintah daerah setempat, Sawahlunto pun diubah menjadi kota wisata. Beberapa peninggalan tambang batu bara "disulap" menjadi obyek wisata.

Sementara itu, titik start Etape 5 berada di Ngalau Indah, Payakumbuh. Ngalau Indah merupakan obyek wisata andalan Kota Payakumbuh. Panorama kota Payakumbuh dari ketinggian menjadi daya tarik wisatawan yang berkunjung ke Ngalau Indah.

Menurut Khadijah dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Payakumbuh, sehari kunjungan bisa mencapai 100 orang.

Untuk melihat pemandangan Kota Payakumbuh, pengunjung harus berjalan ke atas sejauh sekitar 400 meter. Pilihan lain adalah naik sepeda tandem tanpa dipungut bayaran. Di Ngalau Indah juga terdapat gua dengan batu-batu yang berbentuk seperti orang ataupun benda. Selain itu, Ngalau Indah juga terkenal sebagai lokasi paralayang.

TdS berlangsung 6-12 Juni 2011 yang menggabungkan olahraga dan pariwisata. TdS 2011 melombakan 7 etape dengan jarak total 739,3 km. Rute yang dilewati penuh dengan obyek wisata khas masing-masing daerah. Selain itu, budaya dan kuliner Sumatera Barat juga diperkenalkan kepada peserta TdS.

Kabupaten dan kota yang terlibat antara lain Pemkot Padang, Kota Pariaman, Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Agam, Kota Bukittinggi, Kota Sawahlunto, Kabupaten Solok, Kota Solok, Kota Payakumbuh, Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Limapuluh Kota.

Ajang ini sudah menjadi agenda resmi tahunan Organisasi Balap Sepeda Dunia (Union Cycliste Internationale) bekerjasama dengan Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI), pemerintah daerah, dan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Travel Update
8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

Travel Tips
Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com