Sementara itu, Koordinator Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Madya yang bergerak di bidang budaya, Jhohannes Marboen mengatakan di sepanjang Jalan Malioboro seperti sedang terjadi perlombaan iklan.
"Papan-papan iklan menutupi arsitektur asli bangunan yang ada di sepanjang Jalan Malioboro, padahal bangunan bisa menggambarkan wajah suatu kawasan," katanya.
Ia mengatakan arsitektur bangunan di kawasan Malioboro juga sangat unik, karena dipengaruhi gaya arsitektur China, Jawa, dan Indis.
Oleh karena itu, ia mendesak pemerintah untuk segera melakukan penataan kawasan Malioboro agar benar-benar menggambarkan citra Kota Yogyakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.