Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yogya Gamelan Festival Meriah

Kompas.com - 08/07/2011, 04:56 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com--Pergelaran "Yogya Gamelan Festival" ke-16 yang dipentaskan di "Concert Hall" Taman Budaya Yogyakarta, Kamis malam menyedot ratusan pengunjung yang memadati seluruh kursi dan setiap sudut ruangan.

Selain memadati gedung pementasan, para pengunjung juga memberikan aplus meriah setiap kali kelompok karawitan menyajikan komposisi gamelan.

Pentas diawali dengan penampilan kelompok karawitan anak-anak "Sanggar Karawitan Anak Sang Bumi" dari Balai Budaya, Minomartani, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman.

Sebanyak 30 anak-anak usia sekolah dasar asuhan Nanang Karbito SSn ini menampilkan tiga komposisi gamelan yakni "Burung dan Semut", "Jurit Cilik" dan "Petani".

Tepuk tangan ratusan penonton membahana setiap anak-anak ini selesai memainkan perangkat gamelan.

Sedangkan penampil ke dua menghadirkan Yayasan Pamulangan Beksa Sasminta Mardawa dari Ndalem Pudjokusuman, Yogyakarta yang menampilkan satu komposisi "Cing Cong Hung", komposisi ini merupakan penggabungan dari kreasi Jawa Barat, Banyumas, Yogyakarta dan Banyuwangi yang dipadukan dengan gerakan tari.

Pementasan ke empat menampilkan "Wong Yogya in collaboration with Makoto and Kumiko" yang merupakan perpaduan pengrawit (pemain gamelan) dari Yogyakarta dan Jepang.

Kelompok yang berjumlah 30 personel ini memainkan tiga komposisi yakni Rara Mendut, "Coming Home" dan "Story" yang semuanya merupakan karya "Wong Yogya".

"Gamelan Lovers Yogya" menutup pementasan dengan menampilkan tiga komposisi yakni "Balungan Dayi Coteg", "Gangsar" dan "Pelog Fantasi".

"Sekitar 90 persen penampil dalam festival ini adalah generasi muda. Bahkan dari jumlah penonton juga didominasi generasi muda, bisa mencapai 80 persen dari tahun-tahun sebelumnya sekitar 40 persen," kata Sesepuh "Komunitas Gayam 16" selaku penyelenggara "16th Yogyakarta Gamelan Festival" SP Joko  SP Joko.

Ia mengatakan, sebanyak 11 kelompok akan memeriahkan festival gamelan yang dipusatkan di Taman Budaya Yogyakarta, 7 hingga 9 Juli yang dipertunjukkan mulai pukul 20.00 WIB.

"Melalui festival ini, diharapkan semakin mendekatkan antara generasi muda dan generasi yang lebih tua. Dan kami pun otimistis, estafet seni gamelan ini bisa dilakukan," katanya.

Selain gamelan kontemporer, di dalam festival tersebut juga akan ditampilkan gamelan klasik seperti yang akan ditampilkan oleh Yayasan Pamulangan Beksa Sasminta Mardawa dan Mandi Laras yang akan menampilkan gamelan klasik khas Madura.

"Festival gamelan ini tidak hanya diikuti kelompok dari Yogyakarta namun juga diikuti peserta dari luar daerah seperti Ungaran, Solo dan Pamekasan, serta dari luar negeri seperti Jepang, Amerika Serikat, Taiwan, dan Malaysia," katanya.

Ia mengatakan, tema yang diusung pada Yogyakarta Gamelang Festival 2011 tersebut adalah "Therapy for Life" dengan maksud agar musik gamelan dapat menjadi sarana yang membantu manusia untuk memperbaiki hidup.

"Gamelan bisa menjadi terapi untuk menuntun manusia kembali ke kehidupan yang harmonis, dan tidak lagi dipandang sebagai alat musik, tetapi juga memiliki nilai kemanusiaan yang menggambarkan kebersamaan, kesabaran dan sopan santun," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Arjasari Rock Hill, Lihat Sunset dan City View Bandung dari Ketinggian

Arjasari Rock Hill, Lihat Sunset dan City View Bandung dari Ketinggian

Jalan Jalan
5 Hotel Indonesia Masuk Daftar Hotel Terbaik di Asia 2024 Versi TripAdvisor

5 Hotel Indonesia Masuk Daftar Hotel Terbaik di Asia 2024 Versi TripAdvisor

Travel Update
[POPULER Travel] 5 Kolam Renang Umum di Depok | Barang Paling Banyak Tertinggal di Bandara

[POPULER Travel] 5 Kolam Renang Umum di Depok | Barang Paling Banyak Tertinggal di Bandara

Travel Update
8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

Hotel Story
Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Travel Update
Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Tips
3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

Travel Update
4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

Travel Update
Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Travel Update
10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

Travel Tips
5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

Jalan Jalan
5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

Travel Tips
Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Jalan Jalan
Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Jalan Jalan
Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com