Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sensasi Tanpa Piring

Kompas.com - 14/07/2011, 09:32 WIB

Walaupun berbagai jenis daun pisang bisa dipakai sebagai tempat makan, Wawan lebih memilih menggunakan daun pisang kepok karena daunnya yang tebal dan lebar. Daun pisang jenis ini masih sangat mudah dijumpai di pasar-pasar di Kota Bandung.

”Kalaupun persediaan di Bandung menipis, masih ada daerah-daerah lain penghasil daun pisang, seperti Garut, Subang, dan Majalengka,” ujar Wawan yang bekerja sama dengan lima penyalur daun pisang di Bandung.

Sebelum digelar di meja, lembaran-lembaran daun ini dibersihkan hingga tiga tahap. Selain dibersihkan dengan air, daun-daun tersebut dibersihkan dengan lap khusus agar higienis.

”Terkadang ada pengunjung yang bertanya, daun pisangnya bisa dipakai sampai berapa kali. Saya jawab saja sambil guyon, bisa sampai tiga kali, ha-ha-ha,” kata Wawan sambil memastikan setiap helai daun bekas pakai akan langsung dibuang.

Dapur terbuka

Selain memakai daun sebagai tempat makan, konsep dapur terbuka juga digunakan Alas Daun untuk menarik pengunjung. Di antara deretan menu yang disajikan di dapur, pembeli juga bisa melihat proses pengolahan makanan, seperti lauk pauk yang digoreng atau dibakar.

”Saya ingin proses mengolah makanan di sini menjadi hiburan tersendiri bagi pengunjung. Artinya, dapur tidak lagi menjadi hal yang tabu untuk diperlihatkan. Selain sebagai hiburan untuk mereka, saya juga ingin pengunjung mengetahui bahwa makanan yang mereka makan diolah dengan higienis,” tutur Wawan.

Dengan berbagai keunikan konsep yang ditawarkannya, Wawan sudah mendapat tawaran membuka rumah makan yang sama di luar Kota Bandung bahkan hingga mancanegara ketika tempat yang dibangunnya baru berusia dua bulan.

Diakui Wawan, untuk membuka rumah makan di Bandung yang terkenal sebagai destinasi wisata kuliner, dibutuhkan konsep unik yang bisa menarik perhatian pengunjung selain makanan yang enak dan tempat yang nyaman. Untuk itu, alih-alih menggaet kelas menengah ke atas, Wawan menargetkan kelas menengah ke bawah untuk datang ke tempatnya.

”Pohon-pohon pisang di halaman ini yang jadi indikatornya. Kalau sudah tidak ada lagi pohon di sini, berarti tempat ini laku keras karena daunnya sudah saya pakai semua, ha-ha-ha,” ucap Wawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Tips Penting untuk Merencanakan Liburan Keluarga

6 Tips Penting untuk Merencanakan Liburan Keluarga

Travel Tips
3 Mall Solo dekat Stasiun Purwosari, Bisa Jalan Kaki

3 Mall Solo dekat Stasiun Purwosari, Bisa Jalan Kaki

Jalan Jalan
Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Travel Update
Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Travel Update
Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Travel Update
7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

Hotel Story
6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com