Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengemas Limbah Kertas Jadi Bisnis Berkelas

Kompas.com - 15/07/2011, 09:00 WIB

KOMPAS.com — Produk daur ulang kertas sudah kian jamak di pasaran. Ini membuktikan, ada pangsa pasar untuk produk kreatif ini. Kreativitas mengolah limbah kertas ini bisa menghasilkan keuntungan cukup besar, sementara modal yang dikeluarkan minim.

Produk dari daur ulang kertas memang bukan barang baru di Tanah Air. Sejak tahun 1990-an, produk ini sudah mulai dikenal masyakarat dan sempat booming karena keunikannya.

Jenis produk yang bisa dihasilkan dari daur ulang kertas ini juga terus berkembang. Semula wujudnya hanya frame atau pigura foto dan blocknote. Lalu, bermunculan kreasi produk-produk baru seperti wadah tisu, kotak perhiasan, kotak hantaran, dan kotak kado. Sekarang, produk semacam ini mudah ditemui di pasaran. Yang membedakan produk yang satu dengan yang lain adalah desain, bentuk, dan warna yang kian kreatif.

Isu-isu seputar go green yang masih bergaung hingga sekarang membuat produk-produk dari daur ulang kertas ini semakin diminati. Biasanya, produk-produk dari daur ulang kertas ini dijadikan suvenir dalam berbagai acara.

Tren batik beberapa tahun terakhir juga membuat pamor produk-produk dari daur ulang kertas kian bersinar. Sebab, produk-produk dari bahan bubur kertas yang berkesan etnik ini pas bersanding dengan barang-barang yang dibuat dengan teknik batik. "Masih terbuka pasarnya. Produk frame foto yang merupakan jenis produk paling lawas pun permintaannya masih banyak," kata Diana Herawanti, pemilik Spinifex, perajin produk daur ulang kertas di Bantul.

Pengusaha lain dari Yogyakarta, Dicka Armitasari, juga cukup optimistis dengan peluang bisnis produk yang memanfaatkan limbah ini. "Toko-toko kerajinan cukup banyak, toko-toko batik juga banyak. Jadi, produk-produk kertas daur ulang ikut berpeluang diminati pasar," kata Dicka, yang baru memulai usaha ini tahun 2009.

Hingga saat ini, baik Diana maupun Dicka masih melayani konsumen dari wilayah Yogyakarta dan sekitarnya. "Yang datang ke saya biasanya beli untuk dijual kembali," kata Diana.

Dalam sebulan, Diana bisa memproduksi 3.000 unit produk dengan omzet Rp 15 juta hingga Rp 20 juta per bulan. Sementara itu, Dicka sebulan bisa mendapat pesanan sampai 1.000 unit produk dengan omzet Rp 5 juta hingga Rp 7,5 juta. Keuntungan yang mereka dapat bisa mencapai 50 persen dari omzet.

Mau belajar desain

Bekal utama yang harus dimiliki dalam menjalani usaha semacam ini sudah tentu adalah kreativitas. Maklum, barang yang diproduksi merupakan jenis produk yang terbilang punya nilai seni. "Ia juga harus mau belajar soal tren. Misalnya, sekarang ini konsumen lebih menyukai produk-produk yang sifatnya fungsional bukan sekadar dekoratif," kata Diana.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sederet Aktivitas Outdoor di Arjasari Rock Hill Bandung

Sederet Aktivitas Outdoor di Arjasari Rock Hill Bandung

Jalan Jalan
Suhu Panas Ekstrem di Thailand, Buat Rel Kereta Api Bengkok

Suhu Panas Ekstrem di Thailand, Buat Rel Kereta Api Bengkok

Travel Update
Serunya Camping Keluarga di Arjasari, Kabupaten Bandung

Serunya Camping Keluarga di Arjasari, Kabupaten Bandung

Jalan Jalan
Arjasari Rock Hill, Lihat Sunset dan City View Bandung dari Ketinggian

Arjasari Rock Hill, Lihat Sunset dan City View Bandung dari Ketinggian

Jalan Jalan
5 Hotel Indonesia Masuk Daftar Hotel Terbaik di Asia 2024 Versi TripAdvisor

5 Hotel Indonesia Masuk Daftar Hotel Terbaik di Asia 2024 Versi TripAdvisor

Travel Update
[POPULER Travel] 5 Kolam Renang Umum di Depok | Barang Paling Banyak Tertinggal di Bandara

[POPULER Travel] 5 Kolam Renang Umum di Depok | Barang Paling Banyak Tertinggal di Bandara

Travel Update
8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

Hotel Story
Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Travel Update
Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Tips
3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

Travel Update
4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

Travel Update
Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Travel Update
10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

Travel Tips
5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

Jalan Jalan
5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com