Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Swasta dan Pemda Bisa Investasi ke KRL

Kompas.com - 27/07/2011, 04:18 WIB

Perkembangan KRL bisa didukung oleh pihak swasta, termasuk pemerintah daerah. Investasi pihak swasta dimungkinkan karena diatur pula dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian.

”Peran swasta pada perkeretaapian bisa dan dimungkinkan karena diatur juga dalam undang-undang,” tutur Kepala Humas PT KAI Sugeng Priyono, Selasa (26/7).

Bagi PT KAI, keberadaan pihak swasta akan meningkatkan persaingan antar-operator dalam menjalankan perkeretaapian di Indonesia, termasuk KRL Jabodetabek.

Selama ini, tidak ada pembanding pelaksanaan perkeretaapian di Indonesia karena PT KAI dan anak perusahaan, PT KCJ, adalah operator tunggal.

”Kalau pelayanan dan tarif kami dibilang buruk, pembandingnya siapa? Kalau dikatakan baik, juga tidak ada bandingannya,” ucap Sugeng.

Hal ini berbeda dengan moda transportasi lain. Di dunia pesawat terbang, misalnya, ada berbagai macam maskapai penerbangan domestik yang bisa bersaing dan menjadi pembanding satu-sama lain. Hal ini juga bisa mendorong perbaikan pelayanan dan juga meningkatkan daya angkut penumpang.

Begitu pula dengan bus yang dikelola oleh banyak operator. Dengan begitu, setiap operator bisa berbenah agar bisa berdaya saing.

Pembicaraan mengenai investasi pihak swasta pada perkeretaapian di Indonesia dilakukan di tingkat Kementerian Perhubungan. Namun, selama ini, belum ada pembahasan mengenai masuknya investasi swasta dengan PT KAI.

Kepala Humas Daop I PT KAI Mateta Rijalulhaq mengatakan, investasi pihak swasta bisa berupa penambahan armada kereta, pembangunan stasiun, atau pembangunan jalur rel baru.

”Pemda, misalnya, bisa menghitung berapa penumpang yang naik dari stasiun di wilayahnya. Dari situ bisa diukur kebutuhan armada kereta dan pemda bisa ikut mengadakan armada kereta,” kata Mateta.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aktivitas Vulkanik Gunung Slamet Naik, Ratusan Pendaki Gagal Gapai Atap Jawa Tengah

Aktivitas Vulkanik Gunung Slamet Naik, Ratusan Pendaki Gagal Gapai Atap Jawa Tengah

Travel Update
Rute ke Gereja Ayam Bukit Rhema, Cuma 10 Menit dari Candi Borobudur

Rute ke Gereja Ayam Bukit Rhema, Cuma 10 Menit dari Candi Borobudur

Travel Tips
Kota Batu Cocok untuk Olahraga, Event Sport Tourism Akan Diperbanyak

Kota Batu Cocok untuk Olahraga, Event Sport Tourism Akan Diperbanyak

Travel Update
Lihat Sunrise di Gereja Ayam Bukit Rhema Harus Reservasi Dulu, Ini Cara dan Tarifnya

Lihat Sunrise di Gereja Ayam Bukit Rhema Harus Reservasi Dulu, Ini Cara dan Tarifnya

Travel Update
Perjalanan Salatiga-Yogya-Pacitan yang Indah, Menikmati Pesona Pantai Banyu Tibo dan Buyutan

Perjalanan Salatiga-Yogya-Pacitan yang Indah, Menikmati Pesona Pantai Banyu Tibo dan Buyutan

Jalan Jalan
Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur, Pesona Sunrise Dikelilingi 5 Gunung

Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur, Pesona Sunrise Dikelilingi 5 Gunung

Jalan Jalan
5 Hotel Dekat Ocean Park BSD, Bisa Jalan Kaki

5 Hotel Dekat Ocean Park BSD, Bisa Jalan Kaki

Hotel Story
5 Penginapan dekat Kebun Raya Cibodas

5 Penginapan dekat Kebun Raya Cibodas

Hotel Story
10 Tempat Wisata Keluarga Terbaik di Dunia 2024, Ada Resor di Bali

10 Tempat Wisata Keluarga Terbaik di Dunia 2024, Ada Resor di Bali

Jalan Jalan
7 Wisata Ramah Anak di Bandung, Cocok untuk Liburan Sekolah

7 Wisata Ramah Anak di Bandung, Cocok untuk Liburan Sekolah

Jalan Jalan
9 Wisata Malam di Solo, Kunjungi Saat Mampir

9 Wisata Malam di Solo, Kunjungi Saat Mampir

Jalan Jalan
6 Tips Penting untuk Merencanakan Liburan Keluarga

6 Tips Penting untuk Merencanakan Liburan Keluarga

Travel Tips
3 Mall Solo dekat Stasiun Purwosari, Bisa Jalan Kaki

3 Mall Solo dekat Stasiun Purwosari, Bisa Jalan Kaki

Jalan Jalan
Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Travel Update
Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com