Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Komodo! Lariii...!

Kompas.com - 05/08/2011, 11:15 WIB

Hal inilah yang ada di benak rombongan. Panik dengan reaksi komodo, serentak semua menjerit. Mendengar jeritan orang-orang, insting komodo pun bangkit. Ia mulai bergerak menghampiri rombongan. Didekati komodo, semua langsung berlari sambil berteriak, "Lariiiii!" Gerakan tiba-tiba dari orang-orang malah membuat komodo mempercepat langkahnya. Dengan membabi buta, ia berlari mengejar orang-orang di depannya.

Rombongan pun berlari naik ke rumah panggung terdekat. Beberapa lari ke arah restoran yang bangunannya didesain meninggi. Memang, sebelumnya ranger sudah menjelaskan jika komodo mengejar, sebaiknya naik ke rumah panggung karena komodo akan kesulitan menaiki tangga.

Komodo pun hanya pasrah menunggu di bawah. Ia tak mampu mengejar sampai naik ke atas. Beberapa orang masih bertahan di bawah, tidak ikut naik ke atas. Namun, seekor komodo datang dari arah berlawanan. Ia tertarik mendengar keributan. Kalang kabut, orang-orang yang di bawah pun ikut naik. Tentu saja hanya para ranger yang tetap bertahan di bawah.

“Aku jauh sama komodo yang bangun, tapi malah dikejar sama komodo yang satu lagi. Jadi naik ke sini,” kata Ryaniko.

Antara jantung yang masih dag-dig-dug karena ketegangan sesaat dan juga takjub melihat komodo yang gesit, rombongan malah sibuk memfoto komodo dari atas.

“Aduh, Dian kaget banget. Dari tadi cuma mikir gimana kalau Dian ada di mulutnya. Udah berasa kaki ada di mulutnya saja,” ungkap Dian sambil tertawa. Kebetulan, posisi ia berdiri ada di barisan terdepan, sangat dekat dengan si komodo.

Jadi apakah bunyi keras yang sampai membangunkan si komodo tadi? Ternyata, Saleh biang keladinya. Dengan iseng, ia melempar tas ke arah komodo. Tas berat yang bersentuhan dengan tanah itu pun mengeluarkan suara dentuman yang keras hingga mampu membuat komodo terbangun.

Beberapa orang pun langsung protes dengan Saleh sambil menyuruhnya mengusir komodo. Ranger-ranger pun dengan lihai mampu mengusir komodo hanya memakai tongkat kayu yang panjang dengan ujung bercabang. Apakah Saleh memang sering usil seperti itu?

“Tidak, saya jarang iseng seperti tadi. Abis saya lihat, kalian terlihat bosan. Biasanya saya lihat situasi saja, apakah rombongan siap kalau dikagetkan seperti tadi. Saya lihat kalian semua masih muda-muda, jadi pasti sanggup lari,” ujarnya sambil tertawa lepas dengan nada jahil.

Saleh kemudian menuturkan, komodo sebenarnya memiliki penglihatan yang buruk, tidak sekuat pendengaran dan penciumannya. Oleh karena itu, jika dikejar komodo, sebaiknya lari dengan cara zig zag. Hal ini akan membingungkan komodo yang hanya bisa lari secara lurus.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Mall Solo dekat Stasiun Purwosari, Bisa Jalan Kaki

3 Mall Solo dekat Stasiun Purwosari, Bisa Jalan Kaki

Jalan Jalan
Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Travel Update
Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Travel Update
Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Travel Update
7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

Hotel Story
6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com