Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisatawan Pantai Baron Dialihkan

Kompas.com - 18/08/2011, 19:54 WIB

GUNUNG KIDUL, KOMPAS.com — Pantai Baron terus mengalami abrasi. Oleh karena itu, kunjungan wisatawan ke Pantai Baron akan dialihkan ke pantai lain menjelang Lebaran 2011.

"Pengunjung tidak perlu khawatir karena ada banyak pilihan pantai yang bisa dikunjungi, bukan hanya Pantai Baron," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Gunung Kidul Suryoaji di Gunung Kidul, Kamis (18/8/2011).

Ia mengatakan, laju abrasi di Pantai Baron paling besar ketimbang pantai lain. Sehingga, lanjutnya, wisatawan diimbau untuk waspada. Suryoaji menuturkan, Disbudpar akan bekerja sama dengan Dinas Perikanan dan Kelautan (DPK) untuk mengalihkan wisatawan ke pantai lain, seperti Pantai Kukup dan Krakal. Rencana pengalihan itu, katanya, dilakukan karena abrasi diperkirakan akan terus terjadi hingga beberapa pekan menjelang Lebaran.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Gunung Kidul Suwarno mengatakan, menurut BMKG pada Agustus ini tinggi gelombang bisa mencapai empat hingga tujuh meter. Cuaca buruk dan kondisi angin kencang, lanjutnya, berpotensi besar menyebabkan abrasi hingga beberapa pekan mendatang. Pihaknya mengimbau kepada seluruh nelayan untuk memindahkan perahu, yang biasanya  ditambatkan di sekitar bibir pantai ke tempat yang lebih aman.       Suwarno menambahkan, pedagang yang berjualan di pinggir pantai diminta untuk tidak nekat berjualan. Ia mengatakan, untuk sementara dampak abrasi belum merusak bangunan besar yang ada di sekitar Pantai Baron. Hanya saja, kios para pedagang di pinggir pantai memang telah rusak akibat abrasi.

Koordinator Search and Rescue (SAR) Pantai Baron Sunardi mengatakan, seluruh petugas telah mengimbau para pengunjung pantai untuk tidak mendekati bibir pantai karena abrasi semakin parah. Menurut dia, gelombang setinggi tujuh meter pada Rabu  (17/8/2011) malam menyebabkan abrasi hingga merusak 17 kios milik pedagang di sebelah timur pantai.

"Gelombang dengan ketinggian tujuh meter muncul setiap setengah hingga satu jam sehingga menyebabkan puncak abrasi hari ini," ungkapnya. Ia mengatakan, abrasi hingga saat ini mengancam Pasar Ikan yang terletak 200 meter dari muara sungai di kawasan pantai tersebut.

"Jarak Pasar Ikan dengan muara sungai kini hanya tiga meter sehingga air hampir masuk ke pasar," tuturnya.

Bibir pantai yang awalnya landai, lanjut Sunardi, biasa digunakan untuk menambatkan perahu nelayan, kini telah rusak. Ia menuturkan, pasir pantai tergerus ombak laut, sehingga para nelayan di kawasan pantai telah memindahkan perahu mereka ke tempat yang lebih aman. Menurut Sunardi, abrasi Pantai Baron telah terjadi sejak beberapa pekan lalu dan telah merusak puluhan kios milik pedagang di pinggir pantai.

"Abrasi yang terjadi pada hari ini lebih parah ketimbang beberapa pekan lalu," katanya. Abrasi itu, tambahnya, membuat bibir Pantai Baron bergeser dari arah Selatan ke arah Timur sepanjang 200 meter dengan kedalaman sekitar tiga meter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com