Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Air Terjun Juwuk Manis, Obyek Wisata Baru di Jembrana

Kompas.com - 26/08/2011, 20:56 WIB

NEGARA, KOMPAS.com — Bali tidak hanya Kuta. Kabupaten Jembrana bisa menjadi pilihan destinasi para wisatawan saat berkunjung ke Bali. Apalagi, Pemerintah Kabupaten Jembrana akan membuka obyek wisata baru.

Salah satu obyek wisata baru itu adalah air terjun di Dusun Juwuk Manis, Desa Manggis Sari, Kecamatan Pekutatan. Untuk mematangkan pengelolaan dan pembangunan infrastruktur obyek wisata ini, Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan meninjau langsung ke lokasi, Kamis (25/8/2011).

Obyek wisata tersebut sudah mulai didatangi wisatawan asing yang menginap di wilayah Kecamatan Pekutatan. Namun, kawasan air terjun ini sama sekali belum dilengkapi infrastruktur yang memadai seperti akses jalan ke lokasi.  

Untuk melihat air terjun yang mengalir dari hutan ini, pengunjung harus berjalan kaki menuruni jalan setapak yang curam sekitar 30 menit. Seusai meninjau ke lokasi air terjun, Kembang mengatakan, air terjun ini merupakan obyek wisata yang potensial untuk dikembangkan.

"Buktinya sudah mulai ada wisatawan asing yang mengunjunginya, tinggal kita lengkapi saja insfrastrukturnya, khususnya akses jalan," katanya.

Karena akses jalan ke lokasi melewati kebun-kebun yang dimiliki banyak warga, Kembang meminta aparat desa dinas dan adat setempat untuk berembuk dulu dengan masyarakat. Ia berharap, masyarakat yang kebunnya dilewati jalan setapak itu tidak keberatan mengorbankan sedikit lahannya untuk pembangunan jalan.

"Untuk pengelolaan silakan dibicarakan di tingkat desa. Kami di pemkab hanya memfasilitasi untuk pembangunan sarana dan prasarananya saja," kata Kembang kepada Kepala Desa Manggis Sari, Ketut Suarjana, dan Bendesa Adat, Wayan Suarta.

Untuk jangka pendek, Kembang menyarankan, masyarakat mengajukan proposal ke Pemkab Jembrana untuk pembuatan akses jalan. Menurutnya, jalan ke air terjun bisa dibuat seperti tangga, tetapi hanya di tempat-tempat yang curam.

"Kalau di jalan yang datar jangan dikasih tangga dari beton biar tidak hilang kesan alaminya," ujar Kembang.

Sementara itu, untuk jangka panjang ia mengungkapkan, setiap tahun Kabupaten Jembrana mendapatkan dana Pajak Hotel Restoran (PHR) dari Kabupaten Badung dan Kodya Denpasar. Untuk tahun 2011, Jembrana mendapatkan Rp 1,7 miliar, tetapi sudah habis untuk pembangunan di obyek wisata lain.

Kembang berharap, pada tahun 2012, dana serupa bisa dialokasikan untuk pembangunan di obyek wisata air terjun Juwuk Manis. Ia juga optimistis, meski wisata di Kabupaten Jembrana selama ini tergolong sepi, ke depannya akan meningkat pesat.

"Kita harus berani mencoba dan optimis wisata Jembrana akan berkembang, jangan pesimis terus," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Travel Update
Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com