Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lima Investor Siap Buka Kebun Sawit di Boven Digoel

Kompas.com - 22/09/2011, 02:55 WIB

Boven Digoel, Kompas - Kabupaten Boven Digoel, Provinsi Papua, dilirik sejumlah investor yang ingin menanamkan investasi di bidang perkebunan kelapa sawit. Sebanyak lima perusahaan swasta kini sedang mengajukan izin prinsip kepada Pemerintah Provinsi Papua.

Kepala Bidang Bina Usaha dan Perlindungan Tanaman Perkebunan, Dinas Pertanian Kabupaten Boven Digoel, Slamet Wahyudi di Tanah Merah, Boven Digoel, Rabu (21/9), berharap investasi di bidang perkebunan itu dapat menggerakkan perekonomian di Boven Digoel. ”Tanah di Boven Digoel ini dinilai cocok untuk tanaman kelapa sawit ataupun karet,” katanya.

Kelima calon investor itu yakni PT Pelita Mega Kencana yang mengajukan izin perkebunan sawit di lahan seluas 40.000 hektar, PT Mitra Usaha Sawitindo (40.000 hektar), PT Agro Tanita Sejati (30.000 hektar), PT Irian Agro Lestari (45.000 hektar), dan PT Nusa Palma Sentosa (40.000 hektar). ”Mereka tinggal menunggu persetujuan izin dari gubernur,” katanya.

Sementara itu, di Provinsi Papua Barat, sekitar 6.000 hektar kebun sawit membutuhkan peremajaan karena usia sawit lebih dari 25 tahun sehingga produktivitas tandan buah segar anjlok hingga 65 persen.

Kepala Bidang Perkebunan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Papua Barat Agus F Wally mengatakan, produktivitas 20 persen lahan kebun sawit di Papua Barat jauh dari target. Biasanya, 1 hektar lahan bisa menghasilkan 8 ton tandan buah segar, tetapi kini hanya menghasilkan paling banyak 3 ton tandan buah segar tiap panen. ”Pohon-pohon sawit itu ditanam PTPN II tahun 1983-1987. Jadi umur pohon sawit sudah tua,” kata Wally.

(THT/RWN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com