Boven Digoel, Kompas -
Kepala Bidang Bina Usaha dan Perlindungan Tanaman Perkebunan, Dinas Pertanian Kabupaten Boven Digoel, Slamet Wahyudi di Tanah Merah, Boven Digoel, Rabu (21/9), berharap investasi di bidang perkebunan itu dapat menggerakkan perekonomian di Boven Digoel. ”Tanah di Boven Digoel ini dinilai cocok untuk tanaman kelapa sawit ataupun karet,” katanya.
Kelima calon investor itu yakni PT Pelita Mega Kencana yang mengajukan izin perkebunan sawit di lahan seluas 40.000 hektar, PT Mitra Usaha Sawitindo (40.000 hektar), PT Agro Tanita Sejati (30.000 hektar), PT Irian Agro Lestari (45.000 hektar), dan PT Nusa Palma Sentosa (40.000 hektar). ”Mereka tinggal menunggu persetujuan izin dari gubernur,” katanya.
Sementara itu, di Provinsi Papua Barat, sekitar 6.000 hektar kebun sawit membutuhkan
Kepala Bidang Perkebunan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Papua Barat Agus F Wally mengatakan, produktivitas 20 persen lahan kebun sawit di Papua Barat jauh dari target. Biasanya, 1 hektar lahan bisa menghasilkan 8 ton tandan buah segar, tetapi kini hanya menghasilkan paling banyak 3 ton tandan buah segar tiap panen. ”Pohon-pohon sawit itu ditanam PTPN II tahun 1983-1987. Jadi umur pohon sawit sudah tua,” kata Wally.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.