Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjalanan Melebur Garis Batas

Kompas.com - 18/10/2011, 08:36 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F

Penulis

Awal perjalanan dari mana?

Saya harus menempuh perjalanan memutar sejauh 1.000 kilometer karena harus mengurus visa dan birokrasi, hanya untuk menyebrang perbatasan sungai yang lebarnya cuma 20 meter. Sampai di Tajikistan dan di sana saya mencari jawaban apa benar di seberang garis batas itu seindah impian.

Dari Tajikistan, saya ke Kyrgyzstan, Ini negara yang dulunya bagian dari adikuasa, tapi sekarang nyaris tidak terdengar lagi kecuali tentang konflik yang terjadi. Makanya di buku saya kasih judul “Tenggelam di Peta Dunia”. Dulu mereka bagian dari adikuasa tapi mengapa mereka bisa terpuruk.

Perjalanan berikutnya?

Saya menyebrang lagi ke Kazakhstan. Negara ini secara kultural paling dekat dengan Kyrgyzstan, bahasanya paling mirip. Tapi kenapa mereka jadi negara yang paling kaya? Mengapa kontras sekali dengan Kyrgyzstan. Tapi di sisi lain, ada kegamangan identitas. Mana yang lebih penting: kekayaan dan kemakmuran atau identitas dan kebanggaan?

Lalu apa jawabannya?

Jawaban ini bisa ditemukan di Uzbekistan. Uzbekistan ini negara di antara lima negara lainnya di Asia Tengah yang paling kuat identitasnya, yaitu identitas Uzbek. Karena mereka punya sejarah panjang yang bisa mereka digali. Lokasi negara ini adalah bekas perabadan jalur sutra.

Perjalanan selanjutnya?

Negara yang terakhir saya seberangi adalah Turkmenistan. Turkmenistan  paling unik  di antara yang lain. Karena konsep garis batas benar-benar kuat. Negara ini benar-bendar mengukung dirinya dalam dalam garis batas yang kuat  dengan satu pimpinan yang memberi semua jawaban atas rakyatnya. Seolah-olah pemimpin ini adalah dewa yang membawa rakyatnya menuju impian.

Agus melakukan perjalanan selama tujuh bulan di kawasan Asia Tengah. Sebelumnya, ia hanyalah seorang mahasiswa biasa yang kuliah di Beijing, China. Dengan modal pas-pasan ia nekat menyambangi Afghanistan. Negara yang dilanda perang berkepanjangan. Ia sempat tinggal di Afghanistan. Namun kakinya tak mau diam. Ia kembali berkelana dan mendobrak garis batas Asia Tengah. Dengan uang  sekitar 2000 dolar AS, ia pun menempuh perjalanan ala backpacker.

Berapa uang yang akhirnya habis untuk perjalanan ini?

Asia Tengah paling mahal di visa dan birokrasi. Totalnya lima negara lebih dari 600 dolar AS. Paling mahal Tajikistan, karena harus nyogok dulu. Habis 150 dolar AS.Ini visa termahal yang pernah aku apply seumur hidup. Kalau biaya hidup tidak terlalu mahal kecuali di Tajikistan dan Kazakhstan. Satu bulan bisa habis 700 dolar AS.

Totalnya berapa?

Tidak inget juga tapi sekitar 2.000 dolar AS. Itu budget yang saya bawa. Habis sekitar 1.700 dolar AS.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com