Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyantap Bakso di Tanah Suci

Kompas.com - 23/11/2011, 13:48 WIB
Tjahja Gunawan Diredja

Penulis

MEKKAH, KOMPAS.com -- Tidak perlu bingung soal makanan kalau sedang menunaikan Ibadah Haji di Tanah Suci. Di sekitar Masjidil Haram, Mekkah, ada dua tempat yang menjual bakso yang akrab dengan lidah orang Indonesia. Yang satu Bakso Marwa, sedangkan yang satu lagi Bakso Priangan.

Kedua tempat makan tersebut, lokasinya hanya berselang satu toko.

Meski menggunakan merek dagang bakso, tetapi yang dijajakan ada menu makanan lain. Seperti soto, sate, berbagai menu sayuran dan masakan khas Indonesia lainnya.

Pemilik Bakso Marwa berasal dari Bangladesh dengan sebagian pelayannya berasal dari Indonesia. Sedangkan bakso Priangan, pemilik dan karyawannya orang Indonesia. Pemiliknya adalah H Safe'i, dari Malangbong, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Menurut Hasan, salah satu koki, Bakso Priangan baru buka di sekitar Masjidil Haram pada musim haji tahun ini. Bakso Priangan juga membuka warung serupa di daerah Alawi dan di Jeddah. "Yang di Jeddah, pemilik Bakso Priangan bekerja sama dengan orang lain," ujar Hasan, asal dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Di kedua tempat ini, banyak jemaah haji Indonesia yang suka mampir setiap selesai shalat di Masjidil Haram.

Ada juga warung bakso di daerah Ray Zakir atau sekitar tiga kilometer dari kawasan Masjidil Haram. Pemiliknya adalah H Mohammad Pahli. Pa Haji yang satu ini menamai warungnya: Rumah Makan dan Warung Bakso Banten.

"Di sini rasa baksonya lebih terasa enak," ujar seorang jemaah asal DKI Jakarta.

Mohammad Pahli tidak hanya membuka warung makan, tetapi juga melayani catering dan biro perjalanan yang siap mengantar jemaah Indonesia yang akan berziarah ke Jeddah atau Madinah.

Warga Indonesia yang mengais rezeki dari menjual makanan juga banyak dilakukan para wanita asal Madura yang berjualan setiap pagi dan sore di pinggir jalan. Mereka menjajakan dagangannya di sekitar pemondokan haji Indonesia.

Yang dijual harganya rata-rata serba satu riyal. Mulai dari satu putih, nasi kuning, telur rebus, sayuran, sampai ikan. Umumnya masakan matang tersebut sudah dikemas ke dalam plastik dan siap untuk disantap para jemaah haji Indonesia.

"Setiap musim haji, saya libur dulu jadi pambantu rumah tangga. Saya berjualan makanan untuk jemaah kita," kata Rofikoh, wanita asal Madura yang sudah sembilan tahun bermukim di Mekkah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com