Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Takabonerate Menyuguhkan "Surga" Atol

Kompas.com - 23/12/2011, 12:34 WIB

Oleh: Maria Serenade Sinurat

Tidak banyak yang tahu bahwa di Taman Nasional Takabonerate, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, terbentang atol alias pulau karang terluas ke-3 di dunia setelah Kwajalein di Kepulauan Marshall dan Suvadiva di Kepulauan Maladewa. Jika Anda telanjur mengunjungi pusat pembuatan perahu pinisi di Bulukumba, sempatkanlah menyeberang dan melanglang ke perairan ini.

Ombak yang menampar-nampar kapal kayu berpenumpang 20 orang itu perlahan menjinak. Mata para pelancong terpaku pada lautan yang berpendar dari kejauhan. Gradasi air berwarna biru dan hijau mengepung koral yang menyembul. ”Wow, is that atoll?” tanya Piotr Kordas (30), turis asal Polandia dengan nada kagum.

Atol adalah salah satu jenis pulau karang yang terbentuk dari kerangka makhluk-makhluk laut yang renik.

Dengan luas mencapai 220.000 hektar, atol di Laut Flores ini bak untaian lapislazuli dan zamrud yang ”disemat” di hamparan lautan. Bahkan, foto-foto yang tersebar di berbagai laman internet pun tidak mampu menyaingi sensasi ketika menyaksikan atol ini secara langsung.

Sebagai gambaran awal, tengoklah peta. Dari Makassar melajulah 240 kilometer ke arah tenggara atau lima jam perjalanan darat hingga Kabupaten Bulukumba. Dari sana, Anda bisa menyeberang melalui Pelabuhan Bira menuju Pelabuhan Pamatata, Kepulauan Selayar, yang berjarak 80 kilometer atau sekitar dua jam perjalanan dengan kapal cepat.

Setiba di Pamatata, lanjutkan perjalanan darat sejauh 60 kilometer atau sejam menuju Benteng, ibu kota Kabupaten Kepulauan Selayar. Lalu, dari Dermaga Pattumbukang di Benteng, pengunjung kembali menyeberang ke kawasan Takabonerate. Dua pulau yang bisa jadi pilihan ialah Jinato dan Tinabo Besar yang sama-sama harus ditempuh melalui delapan jam pelayaran dengan kapal kayu.

Guna menghemat waktu, tersedia pesawat Sabang Merauke Air Charter yang melayani rute Makassar-Selayar. Dengan pesawat berpenumpang 22 orang ini, Anda bisa tiba di Bandara Aroepalla, Selayar, dalam waktu 40 menit.

Pelayaran ke Takabonerate sebetulnya sebanding dengan pengalaman di kapal. Saat Kompas bertandang dalam rangka Festival Takabonerate, 19-22 November lalu, cuaca cerah dan lautan relatif tenang. Namun, Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo harus berhadapan dengan cuaca buruk dan ombak besar sehingga akhirnya memilih menaiki helikopter menuju ke Pulau Jinato.

Cuaca dan ombak yang tidak bisa diprediksi adalah salah satu tantangan untuk menuju ke lokasi ini. Anda yang memilih jalur laut sebaiknya menyiapkan nyali atau setidaknya obat antimabuk.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Mall Solo dekat Stasiun Purwosari, Bisa Jalan Kaki

3 Mall Solo dekat Stasiun Purwosari, Bisa Jalan Kaki

Jalan Jalan
Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Travel Update
Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Travel Update
Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Travel Update
7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

Hotel Story
6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com