Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisata Sejarah di Laweyan

Kompas.com - 14/01/2012, 03:56 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

KOMPAS.com - Laweyan dengan batik memang sulit dipisahkan. Namun, jika Anda ada waktu mengunjungi kampung di kota Surakarta, Jawa Tengah ini, tak ada ruginya mencoba kegiatan lain yang tak kalah seru, yakni menyusuri tempat-tempat bersejarah di kawasan yang sudah ada sejak zaman Kerajaan Pajang di tahun 1500-an ini.

Sebutan Laweyan berasal dari kata "lawe", yang artinya benang dari pilinan kapas. Saat itu lawe banyak dihasilkan petani di daerah Pedan, Juwiring, dan Gawok. Daerah-daerah itu terletak di selatan Kerajaan Pajang.

Lahirnya Laweyan juga tidak lepas dari peran seorang tokoh bernama Ki Ageng Henis. Tak hanya mengajarkan ilmu agama, dia juga mengajarkan seni batik kepada santri-santrinya. Kini kita bisa mengunjungi makam Ki Ageng Henis yang masih terpelihara di Laweyan.

Tempat bersejarah lain yang bisa kita kunjungi antara lain makam Ki Ageng Beluk, makam kerabat Kerajaan Pajang, makam KH Samanhoedi serta situs rumah dan museum Samanhoedi yang juga merupakan pencipta metode batik cap yang pertama.

Beberapa tempat ibadah di kawasan ini juga sudah berusia tua. Sebut saja Masjid Laweyan dan Langgar Merdeka yang sudah dibangun sejak tahun 1942.

Menurut Yulvikar Husein, Ketua Yayasan Langgar Merdeka, masjid ini pada awalnya adalah gudang candu yang kemudian dibeli oleh saudagar batik H Imam Mashadi. Gudang ini kemudian beralih fungsi menjadi tempat ibadah yang dibangun dengan arsitektur perpaduan Hindu dan bangunan gereja.

Di bagian dalam masjid seluas 187 meter persegi ini kita masih bisa melihat peninggalan kuno masjid, antara lain kentongan kayu setinggi sekitar dua meter, lantai kayu, partisi ruang, serta detail bangunan yang merupakan pencampuran berbagai unsur budaya.

Anda yang ingin lebih puas menelusuri jejak sejarah di kawasan ini bisa melihat peta wisata Kampung  Batik Laweya yang terpasang di perempatan Jalan Sidoluhur, Laweyan. Selain tempat bersejarah, di peta itu kita juga bisa mendapat informasi tempat-tempat pembuatan batik.

Daya tarik lain dari Laweyan adalah keindahan bangunan fisik rumah-rumah bergaya arsitektur art deco atau pencampuran arsitektur Eropa dan Jawa yang masih dipertahankan keasliannya. Sebagian besar rumah-rumah itu telah dilengkapi ruang pamer untuk koleksi batik sehingga mereka membuka pintu seluas-luasnya bagi pengunjung toko batik, termasuk jika Anda ingin mengintip proses pembuatan batik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

    4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

    Jalan Jalan
    3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

    3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

    Hotel Story
    Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

    Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

    Jalan Jalan
    Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

    Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

    Jalan Jalan
    Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

    Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

    Travel Tips
    4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

    4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

    Jalan Jalan
    Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

    Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

    Jalan Jalan
    Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

    Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

    Jalan Jalan
    Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

    Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

    Travel Tips
    8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

    8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

    Travel Tips
    Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

    Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

    Travel Update
    8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

    8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

    Travel Tips
    Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

    Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

    Travel Update
    10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

    10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

    Travel Tips
    Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

    Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

    Travel Update
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com