JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Monumen Nasional (Monas) merasa terganggu dengan keberadaan pemandu wisata yang memaksa pengunjung untuk menggunakan jasanya. "Saya merasa terganggu dengan pemandu wisata itu. Saya sudah katakan tidak menggunakan jasanya, tapi kemudian memaksa dan meminta bayaran," ujar salah seorang pengunjung asal Belanda, Natasha (19), di Jakarta, Sabtu (3/3/2012).
Ia mengatakan, seharusnya pemandu wisata itu bisa bersikap profesional dan menghargai pengunjung yang tidak menggunakan jasa mereka. Lagi pula, lanjut Natasha, pengunjung saat ini bisa mendapatkan berbagai informasi dari internet. "Sebelum saya datang ke tempat ini, tentunya saya sudah membekali diri dengan pengetahuan," ujarnya sembari menunjukkan buku yang dibawanya.
Keluhan serupa juga disampaikan oleh Piere (26), wisatawan asal Perancis, yang mengaku kesal dengan perilaku para pemandu wisata di Monas.
Piere mengatakan, awalnya pemandu wisata di Monas menawarkan dagangannya kemudian setelah itu mereka memaksa pengunjung untuk menggunakan jasanya dan meminta bayaran. "Jakarta merupakan kota yang bagus untuk dikunjungi. Namun, perilaku beberapa orang warganya membuat malas berkunjung ke kota ini," keluh Piere.
Selain keberadaan pemandu wisata liar, menurut Piere, Monas juga diramaikan oleh banyaknya pedagang asongan yang membuat kawasan itu tidak teratur.
Sementara itu, Astrid (18), salah seorang pelajar sekolah menengah di Jakarta, juga mengeluhkan keberadaan para pemandu wisata yang melarang pengunjung lokal berbincang dengan pengunjung asal mancanegara. "Saya sering ditegur oleh mereka. Mereka bilang saya mengambil tamunya, padahal saya hanya belajar bahasa dari turis asing tanpa meminta bayaran," kata Astrid.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.