KOMPAS.com - "Sole!" teriak seorang tamu di Hotel Pelita. Tak berselang lama, teriakan "Sole!" kembali terdengar. Kali ini dari tamu yang berbeda.
Teriakan "Sole" bukanlah sebuah kata dalam bahasa Sumba, namun nama seorang pegawai di Hotel Pelita. Hotel yang terletak di Jalan Ahmad Yani, Waikabubak, Sumba Barat, tersebut selalu penuh dengan tamu-tamu langganan yang sudah sering menginap di hotel melati itu.
Mereka biasa menyerukan nama "Sole" setiap membutuhkan sesuatu. Sebut saja mulai dari mencari kamar, membawakan tas, memesan kopi, pesan makanan, sampai minta dibelikan rokok.
Sebenarnya ada beberapa pegawai di hotel itu. Tetapi Sole seakan seperti manajer hotel, merangkap penerima tamu, resepsionis, bahkan room boy. Sampai-sampai seorang teman yang menginap di hotel tersebut berkelakar bahwa Sole adalah ikon Hotel Pelita.
Sebagai hotel melati, tamu memang tak bisa berharap banyak. Kamar dengan dipan sederhana dan kipas angin. Sementara kamar mandi menggunakan bak mandi dan gayung. Tak ada shower dengan air panas. Tetapi bisa saja, lagi-lagi, Anda memanggil Sole dan minta dibuatkan air panas untuk mandi.
Kamar ber-AC di hotel ini hanya ada satu. Tetapi saran saya, cukup pilih kamar dengan kipas angin. Sebab, di malam hari, udara di Waikabubak lumayan sejuk. Di Hotel Pelita saat musim hujan, udara begitu dingin sampai-sampai tak perlu lagi menyalakan kipas angin saat tidur.
Harga kamar untuk double bed bertarif Rp 150.000. Sementara untuk single bed Rp 125.000. Harga tersebut sudah termasuk sarapan pagi dan kopi atau teh di sore hari. Tak ada televisi ataupun kulkas di kamar.
Mencari kuliner khas Sumba Barat agak sulit. Jadi, jika Anda ingin makan siang dan makan malam dengan masakan sederhana ala hidangan rumah masyarakat Sumba Barat, Anda bisa panggil Sole dengan sebuah teriakan khas "Sole!" dan pesan makanan.
Nantinya, Sole akan mengantarkan hidangan berupa tumisan sayur segar, sambal, dan ikan atau ayam goreng. Cobalah minta yang khas seperti tumis bunga pepaya atau sayur labu. Sementara lauknya, pesan ikan bandeng asin yang telah digoreng. Sedangkan sambal, Anda akan kaget walau pesan makan setiap hari di hotel ini, sambal yang disajikan selalu berganti-ganti, mulai dari sambal terong sampai sambal tomat.
Walau sederhana, kamar tidur bersih serta nyaman. Pun kamar mandinya. Apalagi, hotel ini biasanya hanya diinapi keluarga atau pegawai dari luar kota yang memiliki urusan kerja di Sumba Barat. Sehingga bisa dibilang hotel itu pun tergolong aman.
Namun, rata-rata hotel di Waikabubak sangat aman. Sumba Barat sendiri hanya memiliki hotel-hotel melati dan semuanya berada di Waikabubak. Sementara dua hotel berkonsep resor berada di luar ibu kota.
Hotel-hotel melati di Waikabubak rata-rata sama, sederhana berupa kamar dengan kipas angin dan kamar mandi dengan bak mandi. Ada dua hotel yang sering direkomendasikan sebagai hotel yang memiliki kamar ber-AC, yaitu Monalisa Cottages di Jalan Raya Waikabubak, Hotel Aloha di Jalan Sudirman, dan Hotel Manandang di Jalan Pemuda. Pilihan lain adalah Hotel Karanu di Jalan Sudirman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.