Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Dia Nasi Kucing Tepi Palmerah

Kompas.com - 26/04/2012, 09:03 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F

Penulis

KOMPAS.com - Angkringan khas Yogyakarta sudah banyak bermunculan di Jakarta. Tak hanya orang asli Yogyakarta, tetapi juga orang-orang yang pernah menetap di Yogyakarta, akan selalu menyimpan kerinduan untuk menikmati ”nangkring” di angkringan, saat harus merantau ke Jakarta.

Di Jalan Palmerah Barat, Jakarta Barat, Anda bisa mampir di gerobak angkringan ala Yogyakarta. Untuk menemukan angkringan ini, arahkan kendaraan Anda dari Pasar Rawa Belong menuju Pasar Palmerah. Angkringan tersebut akan berada di sisi kiri jalan.

Dengan embel-embel Sego Kucing Gunung Kidul, angkringan ini baru selepas magrib. Sesuai nama angkringan, nasi kucing sudah pasti menjadi menu utama. Lalu mengapa ”Gunung Kidul”? Memangnya ada bedanya nasi kucing di Gunung Kidul, Bantul, atau daerah lain di Yogyakarta?

”Oh sama saja. Ini disebut Gunung Kidul, soalnya saya dari Gunung Kidul,” kata Sentot sambil tertawa, pemilik angkringan tersebut saat disambangi Kompas.com, Senin (23/4/2012).

Sentot bukanlah satu-satunya pemilik angkringan tersebut. Bersama beberapa teman, mereka membuat angkringan pertama di Jalan Palmerah Barat sekitar tiga tahun lalu. Selanjutnya mereka buka lagi di dua tempat berbeda lainnya, masih di daerah Jakarta Barat.

Layaknya angkringan di Yogyakarta yang berkonsep santai untuk tempat berbincang-bincang sambil menikmati hidangan sederhana, beberapa pengunjung biasa mengajak Sentot dan teman-temannya mengobrol. Bahkan, Sentot pun akhirnya punya nama beken.

”Ya itu, Sentot itu nama beken saya. Nama asli saya di kampung itu Bayu,” ungkapnya sambil tertawa.

Nasi kucing yang tersedia di angkringan ini ada nasi kucing isi teri, nasi kucing isi tempe, dan nasi kucing isi telur dadar. Sebagai pelengkap, menu-menu khas angkringan pun menjadi teman nasi kucing. Ambil sendiri lauk yang Anda inginkan. Lalu minta Sentot untuk membakarnya.

Sebut saja seperti sate usus, sate ampela, tahu dan tempe bacem, aneka gorengan, serta ayam bacem. Ini baru sebagian besar yang disebut. Jika Anda datang langsung, gerobak penuh dengan aneka lauk. Sama seperti nasi kucing, semuanya tentu dalam porsi-porsi kecil.

Berbeda dengan beberapa angkringan di Jakarta, rasa menu-menu di angkringan tersebut selintas membawa kerinduan lidah akan angkringan di Yogyakarta. Rasa legit dari lauk-lauk begitu terasa. Tak hanya lauk bacem, bahkan sate usus dan sate sosis pun begitu legit.

Semakin mantap ditemani teh poci. Walau teko yang digunakan bukan dari tanah liat melainkan teko dari kaleng, pun gelas-gelas kecilnya. Teh poci disuguhkan dengan gula batu. Jangan berharap harganya akan semurah di Yogyakarta. Ini Jakarta. Sate diberi harga Rp 2.000, sedangkan harga nasi kucing Rp 1.500.

Malam semakin larut, saat pengunjung mulai berdatangan. Tampak rapi khas busana kantoran. Tak peduli busana rapi, mereka dengan santai lesehan di tikar yang disediakan di dekat gerobak angkringan.

Menanti urainya kemacetan Jakarta, sambil menikmati nasi kucing dan teh poci. Lalu berbincang santai dengan Sentot dalam bahasa Jawa. Sejenak memori membawa diri ke Yogyakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com