Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Museum di Yogyakarta Belum Jadi Tujuan Wisata

Kompas.com - 25/05/2012, 10:23 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Keberadaan museum yang jumlahnya cukup banyak di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sampai kini belum menjadi tujuan wisata utama terutama bagi wisatawan nusantara. "Keadaan seperti itu karena selama ini museum hanya dikesankan sebagai gudang menyimpan barang rongsokan dan  barang kuno yang tidak menarik untuk dikunjungi," kata Ketua Yayasan Widya Budaya Yogyakarta, Widi Utaminingsih.di Yogyakarta, Jumat (25/5/2012).

Widi mengatakan sudah saatnya keberadaan museum di daerah ini diangkat dan dipromosikan sebagai tujuan wisatawan, baik mancanegara maupun nusantara. Padahal, museum di DIY bisa dikembangkan menjadi obyek wisata pendidikan yang menarik untuk dikunjungi pelajar dan mahasiswa.

"Sejumlah museum di DIY yang beragam belum seluruhnya menjadi obyek kunjungan wisatawan khususnya pelajar dan mahasiswa sehingga masih perlu promosi yang gencar," kata Widi Utaminingsih yang yayasannya begerak di bidang studi pengembangan budaya dan pariwisata berbasis potensi lokal.

Menurut Widi, potensi museum di daerah ini yang beragam itu jika dikelola dengan baik diyakini bisa menjadi obyek wisata pendidikan yang mampu menarik minat wisatawan nusantara maupun mancanegara.

"Museum  harus dikelola agar lebih menarik dan memicu minat wisatawan. Museum menyimpan benda yang memiliki nilai tinggi serta perlu diketahui para pelajar dan mahasiswa. Apalagi DIY menjadi tujuan utama kunjungan wisatawan pelajar saat musim libur sekolah," katanya.

Untuk itu, lanjut Widi, perlu upaya mempromosikan museum di DIY kepada siswa sekolah di seluruh nusantara, sehingga ketika mereka mengadakan studi tur ke Yogyakarta bisa diarahkan untuk mengunjungi museum.

"Dari museum di DIY yang jumlahnya cukup banyak itu, sampai kini baru beberapa museum yang ramai dikunjungi wisatawan nusantara, di antaranya museum Monumen Jogja Kembali (Monjali), museum Gunung Merapi, museum Keraton Ngayogyakarto Hadiningrat, museum Sonobudoyo, dan museum Benteng," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com