Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 19/06/2012, 07:46 WIB
EditorI Made Asdhiana

Medio Mei silam, Cahya (35), seorang pemandu wisata Kampung Naga, sebuah kampung adat tradisional di Desa Neglasari, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, menawarkan buah kopi matang kepada rombongan turis asal Jerman. Satu-dua turis mencoba mencicipi buah itu. Sementara Cahya terus ”nyerocos” menerangkan berbagai hal, mulai dari ragam tanaman kopi hingga kandang domba di kampung Kecamatan Salawu itu.

Itulah kebiasaan turis asing yang tiap hari mengunjungi Kampung Naga. Begitu turun dari bus yang diparkir di terminal di pinggir jalan raya Garut-Tasikmalaya, mereka tidak langsung berjalan menuju kampung. Sambil berjalan, mereka mampir sana mampir sini, foto sana foto sini, dengan telinga siaga mendengarkan penjelasan pemandu wisata.

Untuk mencapai kampung ini, kita harus menuruni tangga yang sudah ditembok sepanjang 500 meter dan lebar 2 meter karena kampung ini diapit perbukitan dataran tinggi yang membujur dari timur ke barat. Perbukitan itu terletak di hulu Sungai Ciwulan.

Kampung adat tradisional Naga terletak 500 meter di bawah jalan provinsi Tasikmalaya-Bandung lewat Garut atau 30 kilometer arah barat Kota Tasikmalaya. Kampung Naga bisa dicapai dengan kendaraan umum dari Bandung, Garut, atau Tasikmalaya.

”Tiap hari, rata-rata 20-an turis asing berkunjung ke kampung kami. Adakalanya empat bus sekaligus tiba di Naga,” ujar Tatang Sutisna (45), warga Naga yang juga penasihat para pemandu wisata. Selain berolahraga, naik turun tangga yang kemiringannya bervariasi hingga 60 derajat itu merupakan ”atraksi wisata” menyaksikan alam asli Tatar Sunda.

Kampung Naga memang tidak menyediakan atraksi wisata khusus, seperti pergelaran seni. Kalaupun ada, itu hanya kebetulan untuk warga Naga dan tidak disediakan untuk wisatawan. Seperti pada Jumat pertengahan bulan ini, di tempat parkir kebetulan ada orkes dangdut dan jaipongan untuk merayakan khitanan massal. Beberapa pengunjung pun diajak berjoget karena warga Naga tidak asing dengan para turis bule.

Para turis yang berkunjung ke Kampung Naga pada umumnya ingin menikmati kehidupan adat tradisional yang serasi dengan keaslian alam di perbukitan dan hulu sungai. Tradisi adat bisa dilihat dari rumah adat Naga yang berbentuk rumah panggung berdinding bambu (seseg).

Atap terbuat dari ijuk karena genteng tidak diperbolehkan oleh karuhun (leluhur) Naga. Ukuran semua rumah sama, yakni 5 meter x 8 meter, menghadap dua arah, ke selatan dan utara. Bentuk atap semuanya dua arah, tidak boleh ada yang tiga arah (jure). Ini merupakan salah satu sisi kehidupan warga Naga dalam menjalankan titah karuhun, yakni ulah pagirang-girang tampian (jangan berlomba). Falsafah hidup lain yang kini tetap dijalankan warga adalah bersifat damai dan menjauhi perselisihan.

Turis Jerman

Selama ini, sebagian besar rombongan wisatawan mancanegara yang datang ke Kampung Naga adalah turis dari Jerman. Hal ini terkait dengan minat perjalanan warga Jerman ke negara lain yang tercatat paling tinggi daripada negara Eropa lain. Tahun depan, Indonesia akan menjadi negara mitra resmi bursa pariwisata internasional tahunan Internationale Tourismus Borse Berlin, Jerman.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    27th

    Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

    Syarat & Ketentuan
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
    Laporkan Komentar
    Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

    Terkini Lainnya

    Jalur Trekking Loh Buaya di Taman Nasional Komodo Dibuka 1 April 2023

    Jalur Trekking Loh Buaya di Taman Nasional Komodo Dibuka 1 April 2023

    Travel Update
    DAMRI Buka Rute Baru, Bisa Langsung Ponorogo-Tangerang PP

    DAMRI Buka Rute Baru, Bisa Langsung Ponorogo-Tangerang PP

    Travel Update
    Terbang ke Kuala Lumpur Bisa dari Bandara Kertajati, Mulai Mei

    Terbang ke Kuala Lumpur Bisa dari Bandara Kertajati, Mulai Mei

    Travel Update
    Teluk Tekaka, Spot Wisata dengan Panorama Indah Mirip Pulau Padar

    Teluk Tekaka, Spot Wisata dengan Panorama Indah Mirip Pulau Padar

    Jalan Jalan
    5 Tips Berwisata ke Hutan Kota GBK, Perhatikan Jam Buka

    5 Tips Berwisata ke Hutan Kota GBK, Perhatikan Jam Buka

    Travel Update
    Panduan Transportasi Umum ke Taman Suropati, Naik Transjakarta dan KRL

    Panduan Transportasi Umum ke Taman Suropati, Naik Transjakarta dan KRL

    Travel Tips
    Menikmati Pagi usai Sahur di Spot Riyadi, Yogyakarta

    Menikmati Pagi usai Sahur di Spot Riyadi, Yogyakarta

    Jalan Jalan
    KEK Lido, Calon Wisata Baru di Bogor dengan Theme Park hingga Movieland

    KEK Lido, Calon Wisata Baru di Bogor dengan Theme Park hingga Movieland

    Travel Update
    Panduan ke Hutan Kota GBK: Jam Buka, Fasilitas, dan Aturan Masuk

    Panduan ke Hutan Kota GBK: Jam Buka, Fasilitas, dan Aturan Masuk

    Travel Tips
    4 Aktivitas di Taman Suropati Jakarta, Healing Sambil Baca Buku Gratis

    4 Aktivitas di Taman Suropati Jakarta, Healing Sambil Baca Buku Gratis

    Jalan Jalan
    11 Juta Orang Indonesia Liburan ke Luar Negeri, Jokowi: Banyak Devisa Terbuang ke Negara Lain

    11 Juta Orang Indonesia Liburan ke Luar Negeri, Jokowi: Banyak Devisa Terbuang ke Negara Lain

    Travel Update
    Pengalaman Keliling Museum Basoeki Abdullah, Tempat Berkarya hingga Akhir Hayatnya

    Pengalaman Keliling Museum Basoeki Abdullah, Tempat Berkarya hingga Akhir Hayatnya

    Jalan Jalan
    Cara ke Hutan Kota GBK Naik MRT, KRL, dan Transjakarta

    Cara ke Hutan Kota GBK Naik MRT, KRL, dan Transjakarta

    Travel Tips
    Meriahkan Ramadhan 2023, Supermal Karawaci Gelar Sejumlah Program untuk Pengunjung

    Meriahkan Ramadhan 2023, Supermal Karawaci Gelar Sejumlah Program untuk Pengunjung

    Travel Update
    Panduan Lengkap ke Banyuwangi Park: Tiket Masuk hingga Aktivitas

    Panduan Lengkap ke Banyuwangi Park: Tiket Masuk hingga Aktivitas

    Travel Tips
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Verifikasi akun KG Media ID
    Verifikasi akun KG Media ID

    Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

    Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

    Lengkapi Profil
    Lengkapi Profil

    Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+