JAKARTA, KOMPAS.com - Perhatian investor global saat ini kembali tertuju pada keputusan bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve atau the Fed dalam FOMC meeting 19-20 Juni ini. Investor berharap ada kabar baik dari pertemuan itu. Kabar baik itu diharapkan dapat mengurangi tekanan dari daratan Eropa yang bersumber pada krisis utang.
Bagaimana pun, tekanan dari Eropa itu telah menyeret negara-negara di kawasan lain, termasuk di Amerika Serikat. Yang paling ditunggu investor dan pelaku pasar adalah adanya kemungkinan perpanjangan operational twist senilai 400 miliar atau quantitative easing kedua (QE2) yang berakhir pada bulan ini. Kebijakan the Fed ini dengan menjual surat utang jangka pendek dan membeli surat utang jangka panjang.
Menurut ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, Lana Soelistianingsih, di Jakarta, Selasa (19/6/2012), spekulasi mengenai QE3 semakin kuat karena data tenaga kerja AS cenderung melemah. Kondisi ini diindikasikan dengan meningkatnya jobless claims dan naiknya tingkat pengangguran AS ke 8,2 persen. Hal itu disertai inflasi 1,7 persen adalah dibawah target the Fed.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.