Jakarta, Kompas
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu di Jakarta, Jumat (3/8), mengatakan, dengan meningkatnya pendapatan, meningkatnya jumlah kelas menengah, perbaikan infrastruktur, dan meningkatnya penerbangan murah, perjalanan oleh wisatawan nusantara jadi andalan pariwisata nasional.
”Jumlah wisatawan nusantara dan pergerakan serta pengeluarannya setiap tahun terus meningkat, terutama saat liburan sekolah dan hari besar, seperti Lebaran, Natal, Tahun Baru, serta Imlek,” katanya.
Pada liburan Lebaran, masyarakat biasanya memanfaatkannya untuk mudik ke kampung halaman. ”Dalam liburan di kampung halaman, biasanya mereka mengunjungi obyek wisata di daerahnya bersama keluarga dan sanak saudara, makan-minum, dan berbelanja cendera mata. Ini harus diantisipasi dengan menyiapkan pelayanan yang mereka butuhkan itu,” katanya.
Mari mengatakan, para penyedia jasa pariwisata harus mampu menyediakan paket-paket menarik dengan harga terjangkau. Dia khawatir, jika tak diantisipasi, pasarnya akan diambil oleh pariwisata luar negeri. ”Saat ini, banyak paket wisata luar negeri yang murah,” ujarnya.
Tahun ini, pemerintah menargetkan pergerakan wisatawan nusantara mencapai 245 juta perjalanan dan target total pengeluaran Rp 171,5 triliun. Pengeluaran ini diyakini mampu menggerakkan perekonomian daerah karena sebagian besar perjalanan wisatawan nusantara adalah ke daerah-daerah. Mereka biasa membelanjakan uang antara lain untuk transportasi, akomodasi, serta cendera mata.