Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisata Saat Libur Lebaran? Ini Triknya...

Kompas.com - 20/08/2012, 15:35 WIB

KOMPAS.com – Obyek wisata favorit setiap kota sudah dipastikan padat pengunjung di saat libur Lebaran. Arus kendaraan yang macet menuju dan keluar dari obyek wisata pun sudah pasti.

Sebagian besar obyek wisata di Indonesia diperkirakan mulai ramai pada Lebaran hari kedua hingga akhir pekan ini. Jika setelah bersilahturahim, Anda berminat membawa keluarga termasuk anak-anak berekreasi di obyek wisata, berikut kiat-kiat yang perlu Anda perhatikan.

Pilihan obyek wisata. Jangan nekat untuk merancang jadwal wisata ke beberapa obyek wisata dalam satu hari. Fokuskan saja satu tempat selama seharian.

Oleh karena itu, buat daftar obyek-obyek wisata apa yang kemungkinan akan Anda dan keluarga pilih. Cari saja obyek wisata yang dekat dengan tempat Anda tinggal atau menginap.

Pilih obyek wisata yang kira-kira akan membuat Anda dan keluarga sibuk seharian di satu tempat itu tanpa merasa bosan. Mudah saja untuk memilihnya, tempat wisata yang luas biasanya menawarkan berbagai wahana maupun fasilitas untuk dimainkan dan dilihat.

Contohnya adalah taman wisata, taman bermain, waterpark, dan kebun binatang. Alternatif lain adalah agrowisata, wisata pantai, dan wisata gunung.

Bisa juga wisata sejarah dengan kunjungan ke museum. Namun sebaiknya pilih yang merupakan kawasan kota tua, sehingga hanya dengan berjalan kaki dapat mengunjungi banyak tempat.  

Diskusikan dengan anak. Tentukan tempat wisata bersama anak Anda. Libatkanlah si kecil dalam menentukan obyek wisata yang akan dikunjungi. Apalagi jika si kecil sudah berusia lima tahun ke atas.

Utarakan bahwa Anda dan keluarga hanya bisa mengunjungi satu tempat saja. Jelaskan dengan terperinci masing-masing pilihan obyek wisata, apa saja yang akan ia temukan di sana, permainan apa saja, maupun cara menuju ke sana.

Ungkapkan pula perjalanan menuju obyek wisata tersebut. Berapa lama waktu perjalanan yang akan ditempuh menuju obyek wisata dan kondisi jalan apakah macet atau tidak. Selain itu, buat perjanjian jam keberangkatan menuju obyek wisata dan juga jam pulang.

Kendaraan pribadi atau kendaraan umum? Jika obyek wisata pilihan dekat dengan rumah atau tempat menginap, serta mudah dijangkau, maka naik saja transportasi umum. Kemudahan bisa diukur dengan ketersediaan transportasi umum menuju lokasi obyek wisata.

Selain memang bisa diakses oleh transportasi umum, sebaiknya perhitungkan juga rutenya. Bila dapat ditempuh hanya dengan satu kali naik transportasi umum, maka masih bisa dianggap mudah dijangkau.

Hindari menuju obyek wisata dengan harus menyambung beberapa kali transportasi umum. Apalagi jika Anda membawa anak-anak. Bisa-bisa si kecil keburu capai sebelum sampai obyek wisata.

Dengan naik transportasi umum, Anda tidak direpotkan urusan parkir serta macetnya akses menuju obyek wisata. Namun, dengan membawa kendaraan pribadi, Anda tidak merasa repot saat membawa barang-barang keperluan.

Datang pagi-pagi sekali. Semakin siang, obyek wisata akan semakin ramai. Oleh karena itu, kenali jam berapa obyek wisata pilihan Anda tersebut buka. Datang saja pagi-pagi sesaat sebelum obyek wisata buka, sekitar lima menit sebelum jam buka.

Bawa makanan dan minuman. Di obyek wisata seperti kebun binatang dan taman wisata, tempat makan seperti warung dan restoran banyak tersedia. Hanya saja di jam makan siang, ramainya bukan main.

Bisa-bisa Anda keburu kelaparan sebelum mendapat tempat. Oleh karena itu, bawa saja bekal makanan dari rumah. Selain Anda juga bisa menghemat pengeluaran untuk makan, sebab beberapa tempat wisata menjual makanan dengan harga yang mahal.

Bawa juga makanan-makanan ringan untuk dimakan di sore hari atau saat beristirahat sejenak. Minuman sudah pasti, bawa air mineral botolan secukupnya. Jika Anda datang berlima, maka bawa minimal lima botol air minum.

Minumlah sebanyak-banyaknya untuk menghindari dehidrasi. Terutama si kecil yang keasyikan bermain, seringkali lupa minum. Jangan lupa membawa tisu dan sabun tanpa dibilas antiseptik untuk tangan.

Payung, tabir surya, jaket, topi, dan obat. Apa saja yang perlu dibawa? Jika Anda ke pegunungan, sepatu yang nyaman dan jaket tentu menjadi barang yang diperlukan.

Sementara ke pantai atau luar ruangan dengan terik matahari, pelembab tabir surya menjadi hal penting, begitupula dengan topi. Bawa saja payung untuk berjaga-jaga jika tiba-tiba hujan. Tikar atau kain untuk alas piknik boleh juga Anda bawa.

Mudah saja memang membeli aneka obat warungan seperti perban luka dan obat antiseptik untuk luka. Namun sebaiknya Anda bawa saja beberapa. Selain itu jangan lupa membawa obat sakit kepala, obat diare, dan balsem atau minyak kayu putih.

Pakaian yang cocok.
Sesuaikan pakaian dan alas kaki Anda serta keluarga dengan obyek wisata pilihan. Misalnya wisata di waterpark, sudah pasti Anda harus mengenakan pakaian renang. Sebagian besar waterpark mewajibkan pengunjung yang berenang untuk memakai pakaian renang.

Jangan lupa membawa pakaian ganti dan handuk. Entah karena basah disebabkan permainan yang menggunakan air ataupun basah karena keringat.

Bawa uang tunai. Bawa uang tunai secukupnya. Anda bisa perkirakan kira-kira membutuhkan uang tunai seberapa banyak.  Memang, menggunakan kartu debet dan mesin ATM dapat memudahkan Anda.

Hanya saja di obyek wisata yang ramai dikunjungi, antrean ATM pun tak terelakkan. Begitu pula penggunaan kartu kredit. Tidak semua hal bisa menggunakan kartu kredit, contoh saja saat membayar ongkos parkir.

Membawa uang tunai juga bisa membantu Anda untuk tetap berwisata sesuai bujet. Oleh karena itu, perhitungkan kembali pos-pos pengeluaran apa saja yang akan Anda butuhkan.

Misalnya transportasi menuju obyek wisata atau ongkos bensin, tiket masuk obyek wisata. Serta keperluan mendadak selama di obyek wisata, entah untuk membeli mainan, sewa ban, makanan kecil, maupun minuman.

Jangan lupa uang tunai yang dibawa sudah Anda pecahkan ke dalam pecahan kecil. Hal ini untuk memudahkan Anda saat melakukan pembayaran.

Nah, agar aman, distribusikan uang Anda. Jangan taruh semua uang di dompet. Misalnya, sebagian bisa ditaruh di dompet, sebagian lagi di tas.

Distribusikan pula pada anggota keluarga Anda. Contohnya jika berwisata dengan keluarga, sebagian uang bisa diserahkan ke suami, sisanya dipegang sang istri.

Bekali si kecil pengetahuan. Kasus anak yang terpisah dengan orang tua di tengah keramaian suatu obyek wisata, merupakan peristiwa yang kerap terjadi. Bekali anak Anda apa saja yang harus ia lakukan jika terpisah dengan Anda.

Biasakan si kecil mengetahui nama orang tua, namanya sendiri, dan alamat serta nomor telepon. Bila perlu, tulis saja di kertas dan berikan pada anak Anda untuk selalu dibawa-bawa. Katakan pula pada si kecil untuk mencari petugas keamanan jika merasa tersesat dan terpisah dengan Anda.

Selain itu, saat tiba di suatu obyek wisata, langsung tentukan tempat berkumpul jika anggota keluarga tak sengaja terpisah, misalnya di pusat informasi ataupun kantor petugas keamanan.  

Utamakan keamanan dan kenyamanan.
Jangan memaksakan diri untuk tetap berwisata ke suatu obyek wisata jika Anda merasa situasi keamanan yang tak memadai. Contohnya, akses jalan yang tak bagus menuju obyek wisata.

Bisa juga jika Anda merasa pengunjung begitu padat dan ramai, hingga membuat anak Anda merasa tak nyaman, maka tak perlu memaksakan diri untuk tetap berada di tempat tersebut. Bagaimanapun tujuan Anda dan keluarga adalah untuk bersenang-senang dan menikmati liburan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com