Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menikmati Pesona Kelimutu

Kompas.com - 26/08/2012, 09:37 WIB

Oleh Samuel Oktora

KENANGAN manis Danau Kelimutu di hari yang suci langit biru bening tanpa noda membentang membuat pesona danau tiga warna itu, Minggu (19/8/2012), di Kabupaten Ende, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, sungguh memikat. Kuatnya sinar mentari yang memancar hari itu pun serasa tak menyakiti kulit.

Udara bersih dan sejuk bebas terhirup, disertai sayup-sayup nyanyian alam nan merdu terdengar dari cemara yang meliuk-liuk ditiup angin.

Nunung Purwati dan Laila Aminah, siswi SMA Muhammadiyah Ende, tak bosan memandangi salah satu kawah Danau Kelimutu, yakni Tiwu Nua Muri Koo Fai. Keduanya berfoto menggunakan telepon seluler di depan danau kawah tersebut.

”Warnanya unik sekali, biasanya berwarna hijau muda menyala, tapi sekarang hijau muda keputih-putihan,” kata Laila Aminah, yang hari itu bersama teman dan keluarganya mengisi libur pertama Lebaran ke Danau Kelimutu, yang terletak 54 kilometer dari kota Ende.

Agus Sugiono, karyawan pabrik roti di Ende, yang hari itu juga mengunjungi danau tersebut tak dapat menyembunyikan rasa senangnya.

”Melihat indahnya alam di sini membuat pikiran tidak stres,” kata Agus, yang datang bersama 17 temannya.

Pengunjung yang menyaksikan tiga kawah danau di puncak Gunung Kelimutu dengan ketinggian 1.690 meter di atas permukaan laut hari itu tak hanya disuguhi panorama menakjubkan, tetapi juga suatu fenomena langka.

Kawah Tiwu Nua Muri Koo Fai mengalami perubahan warna dari hijau muda menjadi hijau muda keputih-putihan. Sedangkan kawah Tiwu Ata Polo masih berwarna hijau tosca, dan Tiwu Ata Mbupu berwarna hijau lumut kehitaman.

Menurut Markus Ghawa, penjaga Taman Nasional Kelimutu, perubahan warna di kawah dengan kedalaman 127 meter itu terjadi sekitar satu minggu sebelum Lebaran.

Berdasarkan data Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI dan Balai Taman Nasional Kelimutu, dalam kurun waktu 1915-1968, 1980-1997, 1997-2006, perubahan warna Danau Kelimutu tercatat sedikitnya 72 kali. Ketika awal diteliti BCChMM van Suchtelen tahun 1915, danau kawah Tiwu Nua Muri Koo Fai berwarna hijau jamrud, Tiwu Ata Polo warna merah darah, dan Tiwu Ata Mbupu berwarna putih.

Dalam perkembangannya, dari pantauan Kompas, air kawah Tiwu Ata Polo berubah warna menjadi hijau pada Desember 2008, yang sebelumnya berwarna coklat kehitaman. Selanjutnya sampai saat ini danau kawah yang diyakini masyarakat etnik Lio, Ende, sebagai tempat arwah jahat itu sering berubah warna dari hijau tua ke hijau tosca, atau sebaliknya.

Bahkan, pada Oktober 2009 warna ketiga danau nyaris sama, yakni hijau muda. Pada Desember 2011, Tiwu Nua Muri Koo Fai berubah warna lagi dari hijau tosca menjadi hijau telur asin.

”Ini kejadian langka, dan beruntung sekali saya dapat menyaksikannya saat ini,” kata Marta, pengunjung lain.

Aktivitas vulkanik

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Mall Solo dekat Stasiun Purwosari, Bisa Jalan Kaki

3 Mall Solo dekat Stasiun Purwosari, Bisa Jalan Kaki

Jalan Jalan
Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Travel Update
Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Travel Update
Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Travel Update
7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

Hotel Story
6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com