Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seperti Apa Rumah Terkurus di Dunia? Ini Dia....

Kompas.com - 23/10/2012, 10:22 WIB

WARSAWA, KOMPAS.com - Pernahkan Anda membayangkan hidup bersempit-sempit di antara dua gedung tinggi? Arsitek asal Polandia Jakub Szczesny mampu mewujudkan hal tersebut. Tapi, apa alasannya?

Szczesny menciptakan sebuah rumah yang hanya memiliki lebar satu setengah meter. Rumah ini memanjang ke dalam sejauh 10 meter dan memiliki tinggi 9 meter, serta berdiri 3 meter di atas permukaan tanah.

Rumah yang diklaim sebagai "rumah terkurus" di dunia ini bahkan tidak memiliki ruang untuk jendela. Cahaya matahari masuk melalui celah-celah lubang kecil di ruang tidur. Jika Anda tinggal di dalam rumah ini, Anda hanya akan dibangunkan oleh sedikit sekali sinar matahari.

"Rumah kurus" ini terbuat dari alumunium dan plastik. Selain itu, besi dan pipa aluminium menjadi penyangga strukturnya. Bahkan, rangka konstruksi rumah ini dibuat di tempat lain lantaran sempitnya lokasi.

Terinspirasi film

Proyek "rumah kurus" ini bernama Rumah Keret. Nama tersebut didapatkan dari penulis dan pembuat film asal Israel Etgar Keret. Keret sendirilah yang mencetuskan proyek ini dan akan tinggal di lokasi tersebut selama enam bulan.

The Foundation of Polish Modern Art dan Warsaw Town Hall turut membantu pembiayaan rumah ini. Alasannya, rumah ini mereka anggap sebagai salah satu bentuk karya seni.

Namun, meski mendapatkan bantuan dana, rumah ini terolong sangat sederhana. Rumah ini tidak menawarkan banyak hal yang dapat dinikmati penghuninya. Walaupun begitu, setidaknya, rumah ini memiliki kamar mandi, dapur, dan kamar tidur.

Kamar mandinya pun hanya berupa toilet dengan shower head yang berada hampir tepat di atasnya. Rumah ini juga hanya menyediakan dapur berukuran sangat kecil. Karena itulah, Anda tidak mungkin menyimpan banyak perlengkapan memasak dan bahan-bahan masakan di rumah ini. Bahkan, kulkas di rumah ini hanya sanggup untuk menampung dua minuman. Lalu, jika penghuni rumah ini ingin beristirahat, ia harus rela naik-turun tangga kecil untuk tidur.

"Penelitian menunjukkan, bahwa saat ini kita semua tengah menghadapi bencana sosial. Terlalu sedikit living space yang dibangun," kata sang arsitek, Szczesny.

"Anda tidak membutuhkan begitu banyak ruang untuk tinggal di dalamnya, jadi perlu mempertimbangkan membangun gedung-gedung dengan skala lebih kecil untuk tempat tinggal lebih murah," lanjut Szczesny.

Nantinya, ketika Keret pindah dari rumah tersebut, ia akan memberikannya pada salah satu rekan kerja Keret.

"Rumah ini menjadi peringatan bagi keluarga saya," ujar Keret.

Keret menjelaskan, bahwa keluarga ibu dan ayahnya tewas dalam pembunuhan masal yang dilakukan oleh Nazi Jerman di Polandia. Kakek dari keluarga ayahnya tewas di Warsawa tahun 1944 dalam pergerakan melawan Nazi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Serunya Camping Keluarga di Arjasari, Kabupaten Bandung

Serunya Camping Keluarga di Arjasari, Kabupaten Bandung

Jalan Jalan
Arjasari Rock Hill, Lihat Sunset dan City View Bandung dari Ketinggian

Arjasari Rock Hill, Lihat Sunset dan City View Bandung dari Ketinggian

Jalan Jalan
5 Hotel Indonesia Masuk Daftar Hotel Terbaik di Asia 2024 Versi TripAdvisor

5 Hotel Indonesia Masuk Daftar Hotel Terbaik di Asia 2024 Versi TripAdvisor

Travel Update
[POPULER Travel] 5 Kolam Renang Umum di Depok | Barang Paling Banyak Tertinggal di Bandara

[POPULER Travel] 5 Kolam Renang Umum di Depok | Barang Paling Banyak Tertinggal di Bandara

Travel Update
8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

Hotel Story
Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Travel Update
Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Tips
3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

Travel Update
4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

Travel Update
Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Travel Update
10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

Travel Tips
5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

Jalan Jalan
5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

Travel Tips
Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Jalan Jalan
Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com