Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bali Harus Mengetahui Karakteristik Wisatawan

Kompas.com - 02/11/2012, 09:54 WIB

DENPASAR, KOMPAS.com - Pemerintah dan industri pariwisata di Bali hendaknya mengetahui dengan baik karakteristik wisatawan mancanegara (wisman) sehingga bisa mengetahui keinginannya selama berlibur di daerah ini. "Dengan mengetahui karakteristik wisman tersebut harus ditindaklanjuti dengan lebih gencar melakukan promosi ke pusat-pusat pariwisata dunia," kata pengamat Pariwisata Bali, Dewa Rai Budiasa di Denpasar, Jumat (2/11/2012).

Promosi ke Jepang hendaknya lebih digiatkan kembali untuk bisa menarik minat calon wisatawan asal Negeri Matahari Terbit itu beramai-ramai datang berlibur ke Bali, tidak seperti sekarang jumlahnya terus berkurang.

Sebelumnya tercatat turis Jepang yang datang berlibur ke Bali adalah yang terbanyak dan selalu di peringkat teratas. Namun sekarang sudah dilampaui turis Australia dan China, bahkan bisa dilangkahi oleh Malaysia.

Dewa Rai mengatakan, jumlah turis Jepang ke Bali pernah mencapai 326.397 orang tahun 2004, kemudian berkurang menjadi 310.139 orang tahun 2005, bahkan pada 2012 hingga September baru 140.696 orang.

"Turis asal Jepang seharusnya bertambah banyak datang berlibur ke Bali apalagi dengan adanya penambahan volume penerbangan dari Indonesia ke negeri itu pergi-pulang, tetapi faktanya justru (turis Jepang) berkurang terus," katanya.

Menurut Dewa Rai berarti ada kekurangan yang harus dibenahi bersama untuk bisa menarik lebih banyak turis Jepang ke Bali di masa mendatang, mengingat turis Jepang ke negara tetangga lainnya bertambah.

"Kalau sudah diketahui, turis Jepang tidak mau menonton acara ngaben (upacara pembakaran jenazah), sebaiknya jangan diarahkan untuk menyaksikan kegiatan seperti itu selama mereka di Bali," katanya.

Untuk bisa lebih banyak menggaet turis luar negeri berlibur ke Bali, tentu memerlukan kerja keras dengan melakukan promosi lebih gencar dan mengetahui karakteristik calon pelancong. "Kita harus tahu yang menjadi keinginan turis asal suatu negara tertentu saat di Bali, supaya bisa memberi suguhan dengan tepat, sehingga memberikan kesan positif tentu dengan harapan pelancong akan datang ke Bali lebih dari sekali," papar Rai.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Mall Solo dekat Stasiun Purwosari, Bisa Jalan Kaki

3 Mall Solo dekat Stasiun Purwosari, Bisa Jalan Kaki

Jalan Jalan
Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Travel Update
Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Travel Update
Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Travel Update
7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

Hotel Story
6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com