Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat Lawang, Anak Bungsu dengan Potensi Pariwisata

Kompas.com - 27/11/2012, 14:51 WIB
Vitalis Yogi Trisna

Penulis

KOMPAS.com - Meskipun merupakan anak bungsu dari Sumatera Selatan, namun Empat Lawang ternyata memiliki banyak potensi pariwisata karena sumber daya alamnya. Kabupaten yang didaulat menjadi awal start Musi Triboatton ini merupakan salah satu daerah penghasil durian dan kopi di Sumatera Selatan.

"Kalau anda pernah melihat durian-durian Palembang yang dijual di Jakarta, yah itu asalnya dari sini," ujar Budi Antoni Aljufri, Bupati Empat Lawang ketika menerima rombongan peserta Musi Triboatton di rumah dinasnya, Tebing Tinggi, Sumatra Selatan, Senin (26/11/2012). Jadi menurut Budi, sangat tepat jika wisatawan mengunjungi Empat Lawang, karena memiliki keindahan alam dan kenikmatan kuliner.

Sementara itu Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamen Parekraf) Sapta Nirwandar juga menganggap bahwa Empat Lawang sangat berpotensi untuk menjadi komoditas pariwisata. "Selain karena alamnya yang memang masih sangat alami, Empat Lawang juga memiliki banyak makanan khas, antara lain Lempok-nya," ucap Sapta di tempat yang sama.

Sapta berpendapat bahwa gelaran Musi Triboatton ini dapat mendongkrak pariwisata di Empat Lawang. "Saya yakin para peserta mancanegara yang datang hari ini akan dapat membuat Lempok mendunia, mereka akan bercerita tentang bagaimana enaknya Lempok di sini dan tentunya membelikan oleh-oleh," kata Sapta.

Lempok sendiri adalah makanan sejenis dodol yang dibuat dengan bahan dasar durian. Rasanya legit dan sangat terasa aroma durian yang terkandung di dalam lepok. Peserta Musi Triboatton memang tidak hanya disuguhi pemandangan alam namun juga kenikmatan kuliner di masing-masing kota.

Musi Triboatton sendiri diikuti oleh 10 tim peserta yaitu, Kamboja, Malaysia, Singapura, Thailand, Yogyakarta, Sumatera Selatan I, Sumatera Selatan II, DKI Jakarta, Jawa Barat dan juga International School yang anggotanya terdiri dari berbagai negara seperti Jerman, Lithuania, Polandia, AS, Jepang dan Denmark.

Pada acara ini para peserta memperebutkan total hadiah sebesar Rp 500 juta.Total para peserta akan mengarungi Sungai Musi sejauh 500 kilometer yang terdiri dari enam etape, yang akan dilalui dengan tiga jenis perahu yang berbeda seperti, perahu karet, kano dan perahu naga. Acara yang akan berlangsung hingga 1 Desember 2012 akan melalui empat kabupaten yaitu, Empat  Lawang, Musi Rawas, Musi Banyuasin, Banyuasin dan akan finish di Kota Palembang.

Hingga etape pertama berakhir tim asal Indonesia masih menguasai tiga besar. Sumatera Selatan II berhasil memuncaki klasemen dengan poin 20, disusul tim Jawa Barat pada posisi kedua dengan poin 17 dan ditempat ketiga Sumatera Selatan I dengan 14 poin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Travel Update
Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Travel Update
7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

Hotel Story
6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com