Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pariwisata Sumbang Devisa 9,07 Miliar Dollar AS

Kompas.com - 19/12/2012, 16:38 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Sektor pariwisata diperkirakan menyumbang devisa 9,07 miliar dollar AS pada 2012 atau naik 6,03 persen dibandingkan tahun lalu. "Kenaikan ini dapat dicapai karena adanya kenaikan jumlah rata-rata pengeluaran wisman perkunjungan," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif,  Mari Elka Pangestu di Jakarta, Rabu (19/12/2012) dalam acara Jumpa Pers Akhir Tahun 2012.

Tahun ini pengeluaran wisatawan mancanegara (wisman) mencapai 1.133,81 dollar AS per orang per kunjungan atau naik 1,39 persen dibandingkan pada 2011 sebesar 1.118,26 dollar AS.

Meski demikian, Kemenparekraf mencatat, untuk lama tinggal wisman tahun ini menurun 1,79 persen dari 7,84 hari per kunjungan menjadi 7,7 hari.

"Kami perkirakan ini terjadi karena ada peningkatan kunjungan dari wisman regional dibandingkan dari Eropa akibat adanya perlambatan ekonomi di sana," katanya.

Namun, Menparekraf menekankan, pertumbuhan wisman hingga Oktober 2012 naik 5 persen dibandingkan tahun lalu yang artinya lebih tinggi dari perkiraan pertumbuhan pariwisata global yang diprediksi naik 3-4 persen pada 2012.

Sementara untuk wisatawan nusantara (wisnus) pada 2012 diestimasikan terjadi 245 juta perjalanan atau naik 3,81 persen dibandingkan pada 2011 sebanyak 236 juta perjalanan.

"Kenaikan perjalanan wisnus ini membawa dampak positif terhadap pembelanjaan wisnus yang tahun ini jumlahnya diperkirakan sebesar Rp 171,5 triliun atau naik 9,3 persen dibandingkan pada 2011 sebesar Rp 156,89 triliun," katanya.

Menurut Mari, peningkatan pengeluaran wisnus disebabkan adanya peningkatan jumlah perjalanan dan peningkatan rata-rata pengeluaran yang mencapai Rp 700 ribu atau naik 5,63 persen dibandingkan 2011 sebesar Rp 662,68 ribu perperjalanan per orang. Hal itu juga mencerminkan naiknya kelas menengah di Indonesia.

Mari Elka Pangestu menyambut baik meningkatnya pengeluaran wisnus tahun ini karena diharapkan membawa dampak positif terhadap perekonomian daerah, karena sebagian besar wisnus membelanjakan pengeluaran mereka ketika berwisata ke daerah-daerah.

Menparekraf menjelaskan, berdasarkan data Neraca Satelit Pariwisata Nasional tahun 2011 kontribusi sektor pariwisata secara langsung terhadap PDB Nasional mencapai 4 persen atau sebesar Rp 296,97 triliun. "Dalam hal penyerapan tenaga kerja mencapai 8,53 juta atau 7,72 persen dari penyerapan tenaga kerja secara nasional," katanya.

Dari sisi investasi hotel dan restoran, baik PMA maupun PMDN pada 2012 meningkat signifikan dimana hingga kuartal ketiga tahun ini realisasi PMA untuk hotel dan restoran telah mencapai 729,7 juta dollar AS naik dibandingkan tahun lalu senilai 242,2 juta dollar AS.

Sementara untuk PMDN realisasinya 86,1 juta dollar AS atau naik dibandingkan tahun lalu yang nilainya 39,4 juta dollar AS. "Pada prinsipnya, pencapaian 2012 bukan hanya dilihat dari kenaikan jumlah wisman yang diperkirakan mencapai target 8 juta tapi juga dari kualitas dan mutu wisman, sekaligus dari sisi penyediaan lapangan kerja hingga investasi di sektor pariwisata," kata Mari Elka Pangestu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

Travel Update
9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

Jalan Jalan
Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Travel Update
6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

Travel Tips
Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Travel Update
China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

Travel Update
Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Travel Update
Daftar Planetarium dan Observatorium di Indonesia

Daftar Planetarium dan Observatorium di Indonesia

Jalan Jalan
Harga Tiket dan Jam Buka Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur

Harga Tiket dan Jam Buka Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur

Travel Update
Bali Maritim Tourism Hub, Gerbang Penghubung Pariwisata di Indonesia Timur

Bali Maritim Tourism Hub, Gerbang Penghubung Pariwisata di Indonesia Timur

Travel Update
Banyak Kasus Pungutan Parkir Liar di Tempat Wisata, Digitalisasi Tiket Parkir Jadi Solusi

Banyak Kasus Pungutan Parkir Liar di Tempat Wisata, Digitalisasi Tiket Parkir Jadi Solusi

Travel Update
Ramai soal Video Pejabat Ajak Turis Korea Selatan Mampir ke Hotel, Ini Kata Sandiaga

Ramai soal Video Pejabat Ajak Turis Korea Selatan Mampir ke Hotel, Ini Kata Sandiaga

Travel Update
Cuaca Cerah, Wisata Lembah Oya Kedungjati di Bantul Sudah Buka Lagi

Cuaca Cerah, Wisata Lembah Oya Kedungjati di Bantul Sudah Buka Lagi

Travel Update
Ini 10 Tempat Wisata Luar Ruangan di Jakarta yang Bisa Dikunjungi

Ini 10 Tempat Wisata Luar Ruangan di Jakarta yang Bisa Dikunjungi

Jalan Jalan
Imbas Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Sandiaga Berharap Potensi Studi Tur Tidak Berkurang

Imbas Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Sandiaga Berharap Potensi Studi Tur Tidak Berkurang

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com